Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Energi Norwegia, menyelenggarakan Pertemuan Konsultasi Energi Bilateral Indonesia-Norwegia ke-10 (INBEC). Dalam pertemuan ini, yang diadakan pada Selasa (2/7/2024), kedua negara membahas potensi kerja sama dalam bidang energi terbarukan, elektrifikasi, penangkapan dan penyimpanan emisi karbon (CCS/CCUS), dan hidrogen.
Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian ESDM, Mirza Mahendra, yang memimpin delegasi Indonesia, menyampaikan beberapa poin penting sebagai rangkuman dari pertemuan tersebut. Salah satu fokus utama adalah pengembangan bisnis dan regulasi CCS di Indonesia. Dengan pengalaman Norwegia yang lebih maju dalam bidang ini, Indonesia berharap dapat belajar lebih banyak tentang penciptaan pasar dan nilai ekonomi CCS.
“Norwegia telah berhasil mengintegrasikan penelitian dan pengembangan, peran aktif pemerintah, serta antusiasme sektor bisnis dalam CCS. Indonesia ingin belajar dari pengalaman Norwegia,” kata Mirza di Jakarta.
Selain itu, Indonesia juga ingin bekerja sama dengan Norwegia dalam tata kelola minyak dan gas bumi, terutama karena Indonesia sedang merevisi undang-undang migas yang akan mencakup aturan terkait CCS. PT. Pertamina (Persero), salah satu Badan Usaha Milik Negara Indonesia, menghadapi beberapa tantangan dalam mengembangkan proyek CCS/CCUS. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Norwegia diharapkan dapat membantu mengatasi tantangan ini.
Mirza menekankan bahwa keahlian dan teknologi Norwegia dalam pengembangan migas lepas pantai dapat menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia. Selain itu, di bidang energi terbarukan, Indonesia sedang mempersiapkan peta jalan dan rencana aksi hidrogen, serta mengembangkan potensi panas bumi dan mengeksplorasi sumber energi lainnya sebagai bagian dari transisi energi nasional.
kerjasama ini sangat penting bagi Indonesia karena teknologi dan pengalaman Norwegia dapat mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Dengan memanfaatkan pengetahuan dan inovasi dari Norwegia, Indonesia dapat lebih efektif dalam mengimplementasikan proyek-proyek energi terbarukan, yang tidak hanya meningkatkan keamanan energi tetapi juga berkontribusi terhadap target emisi rendah karbon. Kerjasama ini juga bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain yang ingin beralih ke energi bersih dan berkelanjutan.