Pertumbuhan Pesat Industri Alat Kesehatan: Produk Lokal Kuasai 48 Persen Pasar

Industri alat kesehatan (alkes) di Indonesia kini semakin tangguh, dengan penyerapan produk dalam negeri yang meroket hingga 48% pada 2024. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan pelaku industri membuka jalan menuju kemandirian alkes yang lebih kokoh dan berkelanjutan. Layanan kesehatan berkualitas menjadi kebutuhan mutlak, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin positif. Hal ini tercermin dari tren industri alat kesehatan di Indonesia yang terus berkembang pesat. Hingga Juni 2024, sebagaimana diungkapkan oleh Plt Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Putu Juli Ardika, tercatat sebanyak 1.199 industri manufaktur alat kesehatan telah terdaftar di dalam negeri.

Pertumbuhan ini berbanding lurus dengan peningkatan penyerapan produk alat kesehatan dalam negeri (AKD), yang mencapai 48% pada 2024, melonjak signifikan dari hanya 12% pada 2019. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan nyata dari kemampuan Indonesia untuk mencapai kemandirian di sektor yang sangat strategis ini, terutama di tengah situasi global yang semakin dinamis.

Dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), industri alat kesehatan menjadi salah satu sektor andalan. RIPIN memasang target pengembangan 10 kelompok produk hingga 2035. Selain itu, industri alkes juga dikategorikan sebagai industri berteknologi menengah tinggi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, yang menegaskan pentingnya sektor ini bagi masa depan bangsa.

HealthConnect 2024: Mendorong Sinergi

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin), telah menerapkan berbagai kebijakan strategis untuk mendukung perkembangan industri alat kesehatan. Salah satu inisiatif utama adalah penyelenggaraan HealthConnect: Forum Koordinasi dan Business Matching Sektor Alat Kesehatan 2024, yang berlangsung pada 21-22 Agustus 2024 di Jakarta. Acara ini menjadi ajang penting bagi lebih dari 250 rumah sakit, 45 kementerian/lembaga, serta 90 perusahaan industri alat kesehatan untuk berdiskusi dan berkolaborasi, mempercepat pengembangan sektor ini.

Putu Juli Ardika berharap, HealthConnect dapat menjadi tempat lahirnya solusi-solusi inovatif yang mendukung ekosistem industri alat kesehatan di Indonesia. Pameran dan pertemuan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan ini juga memperkuat kolaborasi antara industri dan pemerintah, sekaligus mendorong penggunaan produk dalam negeri.

Saat membuka acara HealthConnect, Putu menyoroti bahwa perkembangan industri alat kesehatan mencerminkan peningkatan kebutuhan terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, serta semakin kuatnya sektor industri alat kesehatan dalam negeri. “Penyerapan produk alat kesehatan dalam negeri terus meningkat dari 12% pada 2019 menjadi 48% pada 2024,” ungkapnya.

Acara ini juga mengadakan pameran yang melibatkan industri alat kesehatan dan bahan bakunya, forum koordinasi, serta pertemuan langsung antara industri alat kesehatan dan pengguna, termasuk industri pendukung. Dengan menggandeng 12 asosiasi terkait, HealthConnect 2024 diharapkan bisa menjadi platform strategis bagi kolaborasi yang mempercepat pengembangan sektor ini.

Mendorong Pertumbuhan dengan Kebijakan Tepat

Regulasi memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan industri alat kesehatan. Instruksi Presiden nomor 6 tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan menjadi landasan hukum penting dalam mendukung sektor ini. Kementerian Perindustrian ditugaskan untuk menetapkan kebijakan yang mendukung pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Selain itu, kebijakan freezing dan unfreezing pada katalog sektor alat kesehatan yang diterapkan oleh Kementerian Kesehatan telah berhasil menekan produk impor dan meningkatkan penyerapan produk lokal.

Kemenperin mengapresiasi langkah ini, karena terbukti efektif dalam mengurangi ketergantungan pada impor dan mendukung kemandirian industri alat kesehatan dalam negeri. “Salah satu misi besar kita adalah mencapai kemandirian industri alat kesehatan di Indonesia,” tegas Putu.

Sebagai bagian dari Inpres 6/2016, Kemenperin juga diberi tugas untuk meningkatkan ketersediaan bahan baku kimia dasar dan komponen pendukung industri sediaan farmasi dan alat kesehatan. Acara HealthConnect 2024 adalah salah satu upaya konkret dalam menjalankan amanat tersebut.

Membangun Ekosistem yang Kuat

Melalui rangkaian kegiatan HealthConnect 2024, Kemenperin berharap dapat mendorong pertumbuhan industri alat kesehatan dan industri pendukungnya, yang pada akhirnya memperkuat ekosistem industri alat kesehatan di Indonesia. Dampak positifnya terhadap ekonomi nasional cukup besar, terutama dari sisi optimalisasi belanja produk dalam negeri.

Simulasi menunjukkan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan untuk produk dalam negeri memiliki multiplier effect yang signifikan terhadap PDB nasional. “Inilah alasan mengapa kami terus mendorong penggunaan produk alat kesehatan buatan dalam negeri. Tidak hanya untuk memperkuat industri kita, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” tegas Putu.

Pasar dalam negeri diharapkan menjadi base load dan prime mover dalam pengembangan ekosistem dan kemandirian alat kesehatan nasional. “Tugas kita bersama adalah memastikan bahwa potensi pasar dalam negeri ini bisa diisi oleh produksi industri alat kesehatan dalam negeri,” tambahnya.

Salah satu contoh nyata keberhasilan kolaborasi dalam mewujudkan kemandirian alat kesehatan nasional adalah pengembangan dan produksi ventilator ICU buatan dalam negeri. Produk ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah, industri, dan rumah sakit, yang membuktikan bahwa Indonesia mampu mandiri dalam memproduksi alat kesehatan penting.

“Ini adalah bukti bahwa dengan kolaborasi yang tepat, kita bisa menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga siap untuk ekspor,” tutup Putu.

Transformasi industri alat kesehatan Indonesia bukan hanya sebuah kemajuan ekonomi, tetapi juga langkah strategis dalam memperkuat kedaulatan bangsa di sektor kesehatan. Dengan semakin kuatnya ekosistem industri ini, Indonesia tidak hanya mengurangi ketergantungan pada impor, tetapi juga membuka peluang ekspor yang lebih besar, memperluas pengaruh di pasar global. Kolaborasi yang solid antara pemerintah, industri, dan pemangku kepentingan lainnya adalah kunci keberhasilan yang harus terus dijaga dan ditingkatkan.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×