Banyuwangi, kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa dan hanya dipisahkan oleh Selat Bali dari Pulau Bali, memang terkenal dengan pesona alamnya yang memikat. Namun, daya tarik Banyuwangi tak hanya terletak pada keindahan lanskapnya. Kabupaten ini juga menjadi pusat budaya yang kaya dan unik, terutama bagi suku asli Osing, yang menjadi salah satu kebanggaan tersendiri bagi Banyuwangi.
Selain panorama alam menawan seperti Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Meru Betiri, dan Kawah Ijen yang dikenal dengan api birunya, Banyuwangi juga memiliki Desa Kemiren, kawasan yang menjadi pusat budaya suku Osing di Kecamatan Glagah. Di sini, para wisatawan bisa menyaksikan langsung kekayaan tradisi lokal, termasuk Tari Gandrung, sebuah tarian khas yang mencerminkan antusiasme dan kecintaan masyarakat Osing terhadap budaya mereka. Tarian Gandrung ini kerap ditampilkan sebagai ungkapan rasa syukur atas panen melimpah, dipentaskan berpasangan dengan iringan musik yang menggabungkan unsur budaya Jawa dan Bali. Kata “gandrung” sendiri berarti “tergila-gila” atau “cinta sepenuh hati,” menggambarkan ikatan emosional masyarakat terhadap tarian ini.
Selain tarian, seni batik khas Osing juga menjadi bagian dari budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Bagi wisatawan yang tertarik, mereka dapat belajar dan mencoba membuat motif batik khas bersama perajin lokal, sebuah pengalaman unik yang memberikan kesempatan untuk terhubung lebih dalam dengan budaya setempat.
Kolaborasi Budaya dan Pariwisata yang Semakin Inovatif
Sejak tahun 2012, Banyuwangi telah sukses menggelar Festival Gandrung Sewu, sebuah acara tahunan yang kini menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf. Tahun ini, festival mengusung tema “Payung Agung,” sebagai simbol keberagaman budaya dan etnis yang hidup berdampingan di Banyuwangi. Plt Bupati Banyuwangi, Sugirah, menyampaikan bahwa tema ini mencerminkan nilai kebersamaan dan keberagaman yang selalu dijunjung tinggi oleh masyarakat Banyuwangi. “Payung Agung adalah simbol dari kekayaan budaya kita, menggambarkan Banyuwangi sebagai rumah yang ramah bagi berbagai budaya dan tradisi,” ujarnya.
Diselenggarakan di kawasan wisata Pantai Marina Boom, Festival Gandrung Sewu tak hanya menarik wisatawan lokal tapi juga mancanegara yang penasaran ingin melihat ribuan penari Gandrung menari bersama di pesisir pantai. Festival ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga media penting dalam melestarikan kesenian tradisional, sekaligus memperkenalkan budaya Banyuwangi ke panggung internasional.
Pelestarian Lewat Kemasan Modern
Dengan tema “Payung Agung” yang mengusung makna keberagaman, Festival Gandrung Sewu 2024 tidak hanya menjadi perayaan budaya tetapi juga media pelestarian warisan tradisional. Sugirah menekankan pentingnya festival ini sebagai upaya regenerasi, mengajak generasi muda untuk lebih peduli dan melanjutkan tradisi. “Kami berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung pelestarian Tari Gandrung. Dengan kemasan modern seperti Festival Gandrung Sewu ini, harapannya anak-anak muda akan semakin bangga dan terdorong untuk melestarikan budaya lokal,” ujarnya.
Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Inovasi dan Kreativitas, Restog Krisna Kusuma, juga memuji inisiatif Banyuwangi dalam menyelenggarakan festival ini sebagai kolaborasi yang baik antara seniman, pelaku pariwisata, dan UMKM. Festival Gandrung Sewu kini menjadi contoh atau benchmark bagi daerah lain yang ingin mengembangkan acara budaya yang menarik dan berdampak luas. “Ini adalah contoh nyata inovasi dan peningkatan kualitas acara tahunan yang melibatkan banyak pihak,” kata Restog, menyebutkan bagaimana acara seperti ini mampu membangun citra positif dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Selama lebih dari satu dekade, Festival Gandrung Sewu telah menjadi ikon pariwisata Banyuwangi, menyajikan perpaduan pemandangan alam dan budaya yang memukau di tepi pantai. Festival ini bukan hanya ajang hiburan, melainkan juga sarana memperkenalkan budaya Banyuwangi ke dunia dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi daerah melalui peningkatan jumlah wisatawan.
Bagi Anda yang berencana berkunjung ke Banyuwangi, Festival Gandrung Sewu menjadi salah satu acara yang wajib dilihat untuk merasakan kekayaan budaya dalam balutan tarian dan musik tradisional yang menggetarkan jiwa. Di sinilah, Anda dapat merasakan semangat dan kebanggaan masyarakat Banyuwangi terhadap budayanya yang kaya dan terbuka bagi siapa saja.