Pesona Tersembunyi Ranu Darungan: Surga Kecil di Pegunungan Jawa Timur

Ranu Darungan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) adalah tempat yang kaya akan keanekaragaman hayati, terutama anggrek alam dan berbagai jenis burung. Berlokasi di ketinggian 830 mdpl, kawasan ini tidak hanya menjadi rumah bagi 198 jenis anggrek dan 200-an jenis burung, tetapi juga memiliki keindahan alam yang menakjubkan dengan puncak Gunung Semeru yang menjulang tinggi hingga 3.676 meter di atas permukaan laut.

Sejak zaman kolonial, Gunung Semeru atau Mahameru telah menarik perhatian naturalis dunia untuk menaklukkannya. Meskipun beberapa tokoh seperti Franz Wilhelm Junghuhn dan Thomas Stamford Raffles gagal dalam upaya mereka, GF Clignett berhasil menjadi orang pertama yang mencapai puncak pada tahun 1838.

Vegetasi di Semeru meliputi pohon-pohon tinggi seperti pinus, akasia, cemara, dan jamuju, ditambah dengan perdu seperti alang-alang, harendong, dan edelweis. Fauna di kawasan ini juga beragam, termasuk macan kumbang, luwak, kijang, kancil, owa jawa, dan berbagai burung yang melengkapi ekosistemnya.

Empat danau kecil atau ranu seperti Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, dan Ranu Linggo Rekisi menambah pesona Ranu Darungan. Ranu Linggo Rekisi, yang terletak di kaki selatan Semeru, dikelilingi oleh tebing hijau dan hutan lebat yang menjadi habitat bagi berbagai satwa liar. Air dari danau ini juga menjadi sumber air bersih penting bagi masyarakat sekitarnya.

Ranu Darungan tidak hanya menjadi bagian dari TNBTS untuk pemanfaatan lahan yang berkelanjutan, tetapi juga menjadi tuan rumah Orchidarium Ranu Darungan, pusat konservasi anggrek pertama di Indonesia. Diresmikan pada 26 Maret 2022, pusat ini tidak hanya memamerkan 198 dari sekitar 255 jenis anggrek yang ada di TNBTS, tetapi juga menjadi destinasi wisata minat khusus untuk penelitian anggrek dan pengamatan burung (bird watching).

Pengelolaan kawasan ini oleh Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah IV Pronojiwo menunjukkan komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan sambil memungkinkan masyarakat lokal untuk memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Dengan demikian, Ranu Darungan tidak hanya menjadi surga bagi flora dan fauna, tetapi juga menjadi contoh bagi upaya pelestarian alam di Indonesia.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×