Kementerian Keuangan, melalui Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC), menunjukkan komitmennya dalam menjalankan empat fungsi utamanya sebagai fasilitator perdagangan, bantuan industri, pelindung masyarakat, dan pengumpul pendapatan negara. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan bahwa kebijakan perdagangan berjalan efisien sambil tetap memperhatikan kepentingan industri, perlindungan masyarakat, dan penerimaan negara.
Dalam konteks ini, DJBC juga menunjukkan kepekaannya terhadap kebutuhan masyarakat dengan mengembalikan alat pembelajaran untuk siswa tunanetra. Tindakan ini mencerminkan tanggung jawab sosial dan kemanusiaan pemerintah dalam mendukung pendidikan bagi semua kalangan, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Dalam menanggapi masalah terkait prosedur impor barang kiriman, DJBC berusaha memastikan bahwa regulasi yang diterapkan tetap sesuai dengan kepentingan nasional, termasuk melindungi industri dalam negeri dan masyarakat dari barang-barang impor yang berpotensi membahayakan. Ini merupakan tugas penting DJBC sebagai penjaga keamanan dan kesejahteraan ekonomi negara.
Meskipun begitu, DJBC juga menyadari bahwa masih ada tantangan dalam penerapan prosedur impor barang kiriman yang membutuhkan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, DJBC berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait prosedur kepabeanan, serta menerima masukan dan kritik yang membangun dari masyarakat guna melakukan perbaikan yang lebih lanjut.
Hal ini menunjukkan transparansi dan kesediaan DJBC untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kualitas layanan demi kepentingan bersama. Dengan demikian, pemerintah menegaskan bahwa mereka berada di garis depan untuk mengatasi masalah dan memastikan bahwa sistem perdagangan berjalan dengan lancar dan adil bagi semua pihak.