Presiden Prabowo Subianto tiba di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, Senin (18/11/2024), untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Dengan mengenakan setelan jas biru elegan yang dipadukan dengan peci hitam, Presiden Prabowo tiba di lobi VVIP sekitar pukul 09.25 waktu setempat. Kehadirannya langsung disambut oleh pasukan kehormatan Brasil dalam suasana penuh khidmat.
Setelah itu, ia menerima sambutan hangat dari Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. Keduanya berjabat tangan erat, simbol keakraban dan diplomasi yang kokoh. Tak hanya sekadar gestur formal, interaksi ini mencerminkan keseriusan kedua negara dalam menjalin hubungan strategis di tengah dinamika global.
Momen penting tersebut diabadikan dalam sesi foto bersama, di mana Presiden Prabowo tampak berbincang santai dengan Presiden Lula da Silva. Usai sesi foto, Presiden Prabowo menuju ruang tunggu, bergabung dengan para pemimpin negara G20 dan perwakilan organisasi internasional sebelum memasuki ruang pertemuan utama.
Agenda dan Isu Strategis di KTT G20
KTT kali ini mengusung tema besar “Building a Just World and a Sustainable Planet” yang menyoroti tantangan global seperti ketimpangan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Pada sesi pertama, diskusi difokuskan pada isu “Fight against Hunger and Poverty”, yang relevan bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Dalam konteks ini, Indonesia memiliki peluang besar untuk berbagi pengalaman terkait program pengentasan kemiskinan dan penguatan ketahanan pangan yang selama ini menjadi prioritas.
Sesi kedua mengangkat tema “Reform of The Institutions of Global Governance”. Ini menjadi kesempatan bagi Presiden Prabowo untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang, termasuk mendorong reformasi sistem tata kelola global agar lebih inklusif dan adil.
Pertemuan Bilateral: Lebih dari Sekadar Diplomasi
Di sela-sela agenda utama, Presiden Prabowo juga dijadwalkan bertemu secara bilateral dengan sejumlah pemimpin negara sahabat. Pertemuan ini tidak hanya menjadi sarana mempererat hubungan, tetapi juga membuka peluang kerja sama konkret di berbagai sektor strategis, seperti transfer teknologi, peningkatan perdagangan internasional, hingga kolaborasi di bidang energi terbarukan.
Ini menunjukkan bahwa kehadiran Indonesia di forum global seperti G20 bukan sekadar menjadi pendengar, tetapi pemain aktif yang memperjuangkan kepentingan bersama, baik secara regional maupun internasional.
Delegasi Indonesia: Komitmen Penuh untuk Kepentingan Bangsa
Presiden Prabowo tidak sendiri. Ia didampingi oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran mereka menegaskan komitmen Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata di berbagai isu global yang menjadi perhatian bersama.
Momentum Indonesia untuk Berperan Lebih Besar
Kehadiran Indonesia di KTT G20 ini bukan sekadar seremoni, tetapi sebuah peluang strategis. Dengan tema yang relevan bagi tantangan dunia saat ini, Indonesia memiliki ruang untuk memimpin diskusi tentang pentingnya keadilan global dan keberlanjutan planet.
Sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam melimpah, Indonesia dapat menawarkan solusi konkret untuk isu ketahanan pangan dan energi. Selain itu, reformasi tata kelola global menjadi platform penting untuk memperjuangkan suara negara-negara berkembang yang sering terpinggirkan dalam pengambilan keputusan internasional.
Melalui langkah aktif ini, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai pemain utama di panggung global, bukan hanya sebagai negara dengan potensi besar, tetapi juga sebagai mitra strategis yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi dunia.