Puncak Festival Kurikulum Merdeka 2024 yang diselenggarakan oleh Ditjen PAUD Dikdasmen, Kemendikbudristek, di Plenary Hall, Jakarta Convention Center pada Jumat (5/7) siang berlangsung dengan semarak. Lebih dari 1.000 pengunjung dari berbagai ekosistem pendidikan di Indonesia turut memeriahkan acara ini, yang bertujuan untuk menyebarkan semangat dan praktik terbaik dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
Festival ini menampilkan dua sesi gelar wicara yang mengundang pembicara inspiratif dari berbagai pemangku kepentingan pendidikan seperti murid, guru, orang tua, praktisi pendidikan, dan pemerintah daerah. Tak hanya itu, ada juga 46 karya terpilih dari peserta Potret Cerita Kurikulum Merdeka 2024 yang memberikan gambaran pembelajaran relevan dan menyenangkan dengan Kurikulum Merdeka di berbagai daerah di Indonesia. Karya-karya ini dipamerkan di panel-panel walking gallery dan stan “Di Balik Potret Cerita”, memungkinkan pengunjung untuk melihat karya-karya tersebut lebih dekat dan berinteraksi dengan para peserta yang diundang. Selain itu, terdapat 221 karya relevan yang ditampilkan secara digital.
Salah satu pengunjung, Angelina Putri Siregar dari SMP Negeri 1 Martapura, Kabupaten Oku Timur, Sumatera Selatan, merasa sangat senang bisa hadir dalam acara ini. Dia menikmati pameran Potret Cerita Kurikulum Merdeka dan mendapatkan pengalaman baru, khususnya dari video berjudul “Karya Manis dari Sugarboy” karya Muhammad Athallah Rasikhah, seorang siswa dari SLBN Cicendo Kota Bandung. Angelina terkesan dengan bagaimana Kurikulum Merdeka membantu siswa berkebutuhan khusus mengembangkan bakat dan minat mereka.
Jessica, pengunjung lain, juga merasa senang bisa berkeliling ke berbagai stan dalam festival ini, seperti stan Gerakan Sekolah Sehat dan stan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Dia bahkan sempat membaca buku tentang Kampus Merdeka dan bermain permainan nalar di salah satu stan mitra Kemendikbudristek.
Sisviana Etyka Sari, seorang kepala sekolah dari Sukoharjo, datang bersama keluarganya untuk menyaksikan festival ini. Meskipun anaknya belum terpilih dalam Potret Cerita Kurikulum Merdeka, Sisviana sangat menikmati pameran tersebut dan merasa terinspirasi oleh karya-karya yang ditampilkan, terutama karya dari Kalimantan Selatan.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Aswin Wihdiyanto, menyatakan bahwa festival ini dirancang sebagai ruang untuk menyebarkan berbagai inovasi dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Dalam sambutannya, Aswin berharap festival ini dapat meningkatkan semangat tahun ajaran baru 2024/2025 dengan Kurikulum Merdeka, serta menciptakan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
Potret Cerita adalah bagian dari rangkaian kegiatan Festival Kurikulum Merdeka yang telah dilaksanakan sejak 22 April hingga 2 Juni 2024. Ini adalah ruang belajar dan berbagi cerita tentang pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka melalui unggahan karya foto dan video di media sosial. Dari 43.000 karya yang diunggah, 46 karya terpilih dipamerkan dalam kegiatan Puncak Festival Kurikulum Merdeka. Selain itu, terdapat 221 karya foto dan video terpilih yang disajikan secara digital sebagai inspirasi bagi guru, orang tua, murid, dan masyarakat luas yang dapat diakses melalui feskurmer.kemdikbud.go.id.
Festival Kurikulum Merdeka 2024 tidak hanya berhasil menarik perhatian berbagai pemangku kepentingan pendidikan, tetapi juga berhasil menyebarkan semangat pembelajaran yang relevan dan menyenangkan. Implementasi Kurikulum Merdeka yang inklusif dan inovatif ini menunjukkan bagaimana pendidikan di Indonesia dapat berkembang dengan baik dan memberikan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat, termasuk siswa berkebutuhan khusus dan masyarakat di daerah terpencil. Dengan demikian, festival ini tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga wadah untuk memupuk semangat dan inovasi dalam dunia pendidikan Indonesia.