Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin telah sukses menyelenggarakan kegiatan Semiconductor Education Roadshow Indonesia – Germany 2024 pada tanggal 2-6 Juni 2024. Acara ini merupakan langkah strategis dari Perwakilan RI di Jerman untuk membangun ekosistem industri semikonduktor di Indonesia.
Keseriusan Pemerintah Indonesia terlihat dari kehadiran berbagai pemangku kepentingan penting, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan beberapa universitas terkemuka seperti ITB, UGM, dan UI. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk mengembangkan industri semikonduktor dalam negeri.
Roniyus Marjunus, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, menyatakan bahwa Roadshow ini adalah inovasi penting untuk menciptakan ekosistem semikonduktor di Indonesia. “Jerman adalah negara yang unggul di bidang semikonduktor dan mikroelektronik. Sudah saatnya kita belajar dari mereka untuk membangun ekosistem serupa di Indonesia,” ujarnya.
Pada tanggal 3 Juni 2024, delegasi Indonesia dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, dipimpin oleh Duta Besar RI di Jerman, Arif Havas Oegroseno, menghadiri Bavarian Semiconductor Congress (BSC) 2024 di Munich. Sementara itu, kelompok kedua yang dipimpin oleh Konsul Jenderal RI di Frankfurt, Antonius Yudi Triantoro, mengunjungi perusahaan Infineon Technologies AG di Regensburg. Tema BSC tahun ini adalah “Artificial Intelligence as an Innovation Driver for Microelectronics”, menyoroti pentingnya AI dalam inovasi mikroelektronik. Partisipasi Indonesia bertujuan untuk memperluas jaringan dan kerjasama di bidang desain chip dengan pusat-pusat desain chip di Bavaria, Jerman, dan Eropa.
Kunjungan ke Infineon melibatkan 18 peserta dan mencakup presentasi mengenai fasilitas produksi serta penjelasan mengenai clean room yang dimiliki Infineon. Infineon Technologies AG merupakan produsen semikonduktor utama untuk sektor otomotif, energi, dan Internet of Things (IoT), dengan 17 fasilitas produksi di seluruh dunia.
Pada tanggal 4 Juni 2024, delegasi RI mengunjungi Universität Stuttgart, yang menyambut baik inisiatif kerjasama pendidikan semikonduktor dengan Universitas Indonesia. Delegasi dibagi dalam tiga kelompok untuk mengunjungi clean room, melihat pameran produk riset semikonduktor, dan membahas kerangka kerja sama pendidikan.
Di hari yang sama, delegasi juga mengunjungi Universität Ulm yang menawarkan program PhD dan Master’s di bidang semikonduktor. Kerjasama dengan Ulm dinilai vital karena kompetensi mereka di bidang semikonduktor. Duta Besar RI menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan Presiden Universität Ulm, Michael Weber.
Roadshow kemudian dilanjutkan ke TU Dresden pada tanggal 5 Juni 2024. TU Dresden memiliki posisi strategis di “Silicon Saxony,” pusat industri semikonduktor di Jerman. Thomas Mikolajick dari TU Dresden menyatakan bahwa lokasinya sangat ideal untuk belajar semikonduktor karena dikelilingi oleh industri terkait.
Penutup kegiatan dilakukan di Ferdinand-Braun-Institut (FBH) di Berlin pada tanggal 6 Juni 2024, yang merupakan pusat riset semikonduktor. Duta Besar RI menandatangani LoI untuk kerjasama pendidikan dan riset dengan FBH Berlin.
Pada akhir Roadshow, diadakan rapat tindak lanjut kerjasama pendidikan dan riset semikonduktor RI-Jerman. Rapat ini menghasilkan saran dan rekomendasi untuk pembangunan ekosistem semikonduktor di Indonesia.
Melihat keberhasilan acara ini, tampak jelas bahwa Indonesia sangat serius dalam upaya membangun industri semikonduktor. Dengan belajar dari negara-negara yang sudah maju di bidang ini, Indonesia dapat mempercepat pengembangan teknologinya dan memperkuat posisinya di pasar global.
