Indonesia kembali menjadi tuan rumah bagi salah satu simbol persahabatan internasional melalui kedatangan delegasi Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) 2024. Program ini menyatukan para pemuda dari berbagai negara di Asia Tenggara dan Jepang dalam sebuah perjalanan yang lebih dari sekadar pelayaran: sebuah simbol solidaritas dan kerja sama lintas budaya yang kuat.
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI), Taufik Hidayat, menyambut kedatangan delegasi dari 11 negara di Ruang Teater Kemenpora, Jakarta pada Kamis (21/11/2024). Dalam sambutannya, Taufik menegaskan bahwa SSEAYP bukan sekadar sebuah perjalanan fisik, melainkan sebuah simbol yang mengedepankan persahabatan, pertukaran budaya, dan kerja sama internasional.
Pemuda sebagai Agen Perubahan Global
Taufik mengingatkan para peserta SSEAYP bahwa mereka bukan hanya berpartisipasi dalam kegiatan budaya, tetapi mereka juga memiliki peran penting sebagai agen perubahan. Para delegasi, yang berasal dari Jepang, Timor Leste, Thailand, Vietnam, Filipina, Laos, Singapura, Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, dan Indonesia, diharapkan dapat menjadi pemimpin masa depan yang siap mengatasi tantangan global, seperti perubahan iklim, transformasi digital, dan keberlanjutan sosial.
“Sebagai pemimpin muda, kalian adalah arsitek masa depan,” ujar Taufik. “Program ini bukan hanya tentang memperkaya pengetahuan budaya, tetapi juga tentang membawa inspirasi untuk menciptakan solusi nyata di komunitas kalian masing-masing.”
SSEAYP: Lebih dari Sekadar Pelayaran
SSEAYP, yang sudah digelar sejak 1974, telah menjadi sarana penting untuk mempererat hubungan persahabatan antarnegara melalui dialog terbuka dan kolaborasi antar pemuda. Tahun ini, program ini berlangsung selama 38 hari dengan kapal Nippon Maru, yang mengunjungi Jepang, Indonesia, dan Vietnam. Tema-tema strategis seperti diplomasi pemuda, keberlanjutan lingkungan, pertumbuhan ekonomi, serta masyarakat digital menjadi fokus utama dalam diskusi selama program ini.
Program ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi lintas negara dapat menghasilkan kekuatan kolektif untuk menciptakan perubahan global. “Ini adalah simbol persahabatan dan kolaborasi yang terus memperkuat rasa tanggung jawab bersama untuk mengatasi tantangan yang ada di kawasan Asia dan dunia,” tambah Taufik.
Memahami Kekuatan Kolektif Pemuda Asia-Jepang
Selain itu, Taufik juga mengingatkan para delegasi untuk menjalani program dengan hati dan pikiran terbuka. Ia menekankan bahwa partisipasi mereka bukan hanya sekadar mewakili budaya negara masing-masing, tetapi juga menunjukkan kekuatan kolektif dari pemuda Asia Tenggara dan Jepang.
“Yang penting diingat, kalian tidak hanya mewakili budaya dan negara, tetapi juga kekuatan kolektif pemuda Asia Tenggara dan Jepang. Persatuan dan kerja sama kalian akan menginspirasi generasi mendatang untuk mempercayai kekuatan perubahan yang dipimpin oleh pemuda,” ujarnya.
Mendorong Aksi Nyata melalui Dialog Antarbudaya
SSEAYP 2024 juga mengangkat pentingnya soft power dalam diplomasi pemuda. Dalam program ini, para delegasi akan membahas isu-isu besar, seperti perubahan iklim, keberlanjutan masyarakat, kesehatan, dan kesejahteraan. Taufik berharap pengalaman ini akan memberi wawasan baru yang dapat diterapkan di negara masing-masing, serta menginspirasi langkah-langkah konkret untuk menghadapi tantangan bersama di tingkat global.
“Jadikan pengalaman ini sebagai inspirasi untuk langkah nyata. Kalian adalah jembatan yang akan menghubungkan kita semua menuju masa depan yang lebih baik,” tutup Taufik.
Dengan semangat kolaborasi dan solidaritas yang tinggi, SSEAYP terus menjadi wadah untuk memperkuat persahabatan lintas budaya sekaligus memotivasi pemuda untuk bergerak bersama-sama mengatasi tantangan dunia yang semakin kompleks. Melalui program ini, para pemuda bukan hanya memperkenalkan budaya mereka, tetapi juga berkontribusi pada solusi global yang berkelanjutan.
