Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menghadiri Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2024 di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (02/01/2024). Pada kesempatan tersebut, Wapres memaparkan tiga strategi untuk memajukan pasar modal Indonesia. Pertama, dimulai dengan peningkatan inovasi dan pemanfaatan teknologi digital dalam layanan kepada para investor di pasar modal.
“Para pelaku pasar modal terkait harus didorong agar terus mengembangkan produk dan layanan yang lebih ramah digital,” tegas Wapres.
Wakil Presiden (Wapres) menyoroti pentingnya pemanfaatan platform digital dalam memudahkan akses pasar modal, khususnya untuk generasi muda dan milenial. Wapres menekankan bahwa bursa tidak hanya milik korporasi besar, melainkan juga dapat menjadi sumber pendanaan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Namun, untuk mencapai hal ini, diperlukan peningkatan literasi masyarakat terkait pasar modal dan teknologi.
Wapres menilai bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki peran krusial dalam merumuskan strategi dan kebijakan inklusif serta berkelanjutan. OJK diharapkan dapat terus mendorong perluasan dan pemerataan akses keuangan, terutama dalam produk pasar modal. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat, termasuk pelaku UKM, dalam pasar modal.
Dalam konteks strategi kemajuan, Wapres menyoroti pentingnya sinergi di antara semua pemangku kepentingan. Sinergi dianggap sebagai faktor kunci untuk memastikan strategi yang dijalankan dapat berjalan dengan baik dan tidak saling tumpang tindih. Wapres juga menekankan perlunya perluasan jejaring dan sinergi pemangku kepentingan untuk mendorong peningkatan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Wapres juga memberikan pesan kepada BEI dan Self-Regulatory Organization (SRO) untuk menjaga operasional perdagangan secara maksimal, meningkatkan likuiditas perdagangan saham, dan senantiasa memegang prinsip akuntabilitas, transparansi, dan tata kelola yang baik. Ini dianggap sebagai langkah kunci untuk menjaga integritas dan kredibilitas pasar modal.
Dalam laporan Dewan Komisioner OJK, terungkap bahwa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan integritas, kredibilitas, dan good governance pasar modal, termasuk perlindungan bagi investor. Langkah-langkah seperti percepatan penyelesaian pemeriksaan, pengaturan sanksi terintegrasi, dan pengawasan perilaku pelaku jasa keuangan menjadi fokus dalam upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal.
Hadirnya tokoh-tokoh penting seperti Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, dan pimpinan lembaga terkait menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan kondisi pasar modal di Indonesia. Wapres berharap bahwa melalui kolaborasi dan sinergi, pasar modal Indonesia dapat semakin berkembang, inklusif, dan menarik bagi investor lokal maupun asing.