Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan strategi pemerintah untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui tiga mesin ekonomi utama yang dirancang untuk mempercepat pertumbuhan negara.
“Tiga mesin ekonomi ini meliputi: pertama, revitalisasi mesin ekonomi konvensional untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas; kedua, pengembangan mesin ekonomi baru, termasuk teknologi digital, inisiatif ekonomi hijau, dan bioteknologi modern; dan ketiga, penguatan ketahanan serta pemberdayaan sosial untuk memastikan keberlanjutan sosial-ekonomi,” ujar Airlangga dalam acara Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) CEO Forum 2024 di Jakarta pada Selasa (6/8/2024).
Airlangga menekankan bahwa partisipasi aktif Indonesia dalam forum internasional seperti ASEAN, G20, RCEP, IPEF, EURASIA, CP-TPP, dan hubungan dengan Uni Eropa serta aksesi ke OECD, akan meningkatkan investasi domestik, kepercayaan internasional terhadap Indonesia, dan memperluas pasar ekspor.
Pemerintah juga fokus pada kebijakan hilirisasi industri untuk menambah nilai perekonomian nasional dan mendukung sektor teknologi serta manufaktur, termasuk komponen kendaraan listrik (EV). Selain itu, Indonesia sedang mempercepat pengembangan ekosistem industri semikonduktor sebagai mesin perekonomian baru. Ini melibatkan integrasi aset penting seperti mineral, tenaga kerja terampil, dan energi terbarukan ke dalam industri chip global, serta pengembangan Batam dan Bintan sebagai kawasan ekonomi khusus semikonduktor dengan dukungan kebijakan yang efektif, insentif fiskal, energi bersih, dan pengelolaan mineral yang cermat.
“Kami memiliki beberapa start-up, terutama di Bandung, yang bergerak di bidang engineering dan konsultasi. Mereka juga menjadi vendor untuk perusahaan besar seperti NVIDIA dan TSMC, serta mendapatkan pendanaan dari New York. Ini adalah indikasi bahwa kita perlu memperbanyak talenta di industri semikonduktor,” kata Menko Airlangga.
Di tengah tantangan global yang terus berlanjut, perekonomian Indonesia tetap solid. Pada triwulan II 2024, perekonomian Indonesia tumbuh kuat di angka 5,05%, mengungguli negara-negara seperti Tiongkok (4,70%), Singapura (2,9%), Korea Selatan (2,30%), dan Meksiko (2,24%). Pertumbuhan ini didukung oleh inflasi yang terkendali, yang pada Juli 2024 berada di 2,13%, tetap berada dalam rentang sasaran.
Dengan fundamental ekonomi yang kuat, Indonesia berambisi menjadi negara yang berdaulat, maju, dan sejahtera pada 100 tahun kemerdekaan, atau Indonesia Emas 2045. Untuk mencapai ini, investasi berkelanjutan dalam infrastruktur yang tangguh sangat krusial.
“Indeks daya saing global kita juga meningkat 7 poin dalam setahun. Lembaga pemeringkat memberikan pujian terhadap infrastruktur kita, efisiensi bisnis, efisiensi pemerintah, dan kinerja ekonomi. Ini menunjukkan bahwa reformasi yang kita laksanakan telah diapresiasi oleh para pelaku dan pemangku kepentingan,” tambah Airlangga.
Strategi pemerintah untuk mencapai Indonesia Emas 2045 menunjukkan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi, menyoroti pentingnya revitalisasi ekonomi tradisional serta inovasi dalam sektor baru. Dengan berfokus pada pengembangan teknologi digital dan ekonomi hijau, Indonesia tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan pengembangan sosial. Integrasi sektor semikonduktor dan kendaraan listrik dalam strategi ini juga mencerminkan upaya untuk mengantisipasi tren global dan memposisikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri teknologi tinggi. Dengan fundamental ekonomi yang kuat dan reformasi yang mendapatkan pujian internasional, Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk mewujudkan visi jangka panjangnya, bertransformasi menjadi negara maju dan sejahtera dalam waktu dekat.