Transformasi Ibu Kota: Partisipasi Hebat Masyarakat Lokal dalam Pembangunan, Dorong Kemajuan Sektor Industri Digital dan Inovasi

Membangun Ibu Kota Negara (IKN) tidak hanya melibatkan infrastruktur dan lingkungan, tetapi juga memerlukan persiapan manusianya, baik yang akan pindah maupun yang telah lama menetap. Dialog Nasional VII Pemindahan Ibu Kota Negara dengan tema “Membangun Kualitas Kehidupan Sosial Budaya” yang diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas, menyoroti aspek sosial budaya dalam rencana pembangunan IKN.

Dalam pertemuan tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas, Rudy Prawiradinata, menjelaskan proyeksi pertumbuhan penduduk dan urbanisasi di IKN. Diperkirakan jumlah penduduk setempat yang saat ini 100 ribu jiwa akan meningkat menjadi 700 ribu jiwa pada tahun 2025, dan bahkan mencapai 1,7-1,9 juta jiwa pada tahun 2045. Hal ini membutuhkan perencanaan desain kota, sistem transportasi, gedung, dan lingkungan yang berkelanjutan.

Dengan pemindahan IKN ke Kalimantan Timur, yang sejak dulu memiliki struktur sosial yang beragam, persiapan menjadi kunci penting. Sekitar 1,5 juta pendatang akan berpindah ke wilayah IKN, termasuk ASN, TNI, POLRI, dan pelaku ekonomi. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif mengenai karakteristik sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat menjadi esensial untuk mewujudkan IKN yang “Smart, Green, Beautiful, dan Sustainable.”

Rudy Prawiradinata menekankan perlunya kerjasama dan keterlibatan masyarakat setempat dalam pembangunan IKN. Sektor layanan, pendidikan tinggi, industri digital, dan inovasi diidentifikasi sebagai fokus pembangunan untuk menarik penduduk baru dan meningkatkan kesempatan pekerjaan. Pembangunan IKN diupayakan untuk tidak menjadikan wilayah tersebut terisolasi (enclaved), dengan menekankan pembangunan yang seimbang antara IKN dan wilayah sekitarnya.

Dalam pembangunan IKN, aspek sosial budaya dan ekonomi sangat penting. Perbedaan karakteristik sosial budaya antara masyarakat setempat dan pendatang harus diantisipasi sejak awal. Kearifan lokal, baik ekologis maupun budaya, harus dilestarikan dan dimanfaatkan dalam pembangunan IKN. Pembangunan ini juga harus mempertimbangkan sektor-sektor yang dapat melibatkan masyarakat setempat, seperti layanan, pendidikan tinggi, dan industri digital.

Dialog Nasional ini merupakan langkah awal yang penting dalam melibatkan berbagai pihak, termasuk generasi milenial, dalam perencanaan pembangunan IKN. Pembangunan IKN diharapkan tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada kualitas kehidupan sosial budaya yang berkelanjutan.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×