Tondano, salah satu destinasi wisata unggulan di Sulawesi Utara, kini memikat wisatawan dengan kombinasi pesona alam yang menakjubkan dan warisan budaya Minahasa yang kaya. Dengan keindahan Danau Tondano yang memukau serta infrastruktur modern yang mendukung, Tondano siap menjadi daya tarik baru yang tak hanya memikat mata tetapi juga hati para pengunjung.
Kawasan wisata Tondano di Kabupaten Minahasa ini tak hanya menawarkan panorama alam yang indah, tetapi juga menjadi saksi bisu dari sejarah panjang dan tradisi unik yang telah berkembang di tengah masyarakat Minahasa. Nama “Tondano” sendiri berasal dari kata “Tou Danow,” yang berarti “orang danau,” sebuah sebutan yang merujuk pada masyarakat yang tinggal di sekitar Danau Tondano. Sejak zaman kolonial Belanda, Tondano telah dikenal sebagai kawasan strategis yang memadukan keindahan alam dan budaya yang kini menjadi magnet bagi wisatawan.
Kawasan wisata Tondano mencakup wilayah sekitar Danau Tondano yang luasnya mencapai 4.278 hektare. Pemandangan alam yang menawan dan udara sejuk menjadikan Tondano destinasi wisata alam yang berpotensi besar. Menyadari potensi ini, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan penataan kawasan Tondano untuk memastikan bahwa daya tarik ini bisa dinikmati secara maksimal oleh wisatawan.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menekankan pentingnya infrastruktur yang memadai sebagai fondasi pengembangan destinasi wisata. “Infrastruktur adalah kunci. Tanpa itu, wisatawan mungkin datang sekali, tapi tak akan kembali,” jelasnya. Hal ini menekankan betapa pentingnya persiapan infrastruktur untuk mempertahankan daya tarik wisata jangka panjang.
Penataan Kawasan Tondano dilakukan dengan anggaran sebesar Rp33,5 miliar, yang melibatkan berbagai elemen penting, mulai dari revitalisasi Jalan Sam Ratulangi yang kini lebih tertata, hingga pembangunan Gerbang Plaza yang megah. Selain itu, kawasan ini juga dilengkapi dengan fasilitas seperti panggung dan lapangan di Taman God Bless Minahasa, promenade yang nyaman di sepanjang tepi danau, serta perbaikan drainase dan trotoar yang meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan maupun penduduk lokal.
Upaya penataan ini bukan hanya soal mempercantik wajah Tondano, tetapi juga strategi untuk meningkatkan perekonomian lokal. Dengan adanya sarana pejalan kaki yang nyaman, revitalisasi kawasan perkantoran dan pertokoan, serta pengurangan risiko banjir melalui perbaikan infrastruktur, kawasan ini diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi daerah.
Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian PUPR dalam pengembangan pariwisata di Minahasa. “Penataan ini diharapkan dapat mendorong sektor pariwisata di Minahasa dan Sulawesi Utara, sekaligus memperkuat posisi Tondano sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia,” ujarnya.
Dengan semua upaya ini, Tondano tidak hanya bersiap menjadi tujuan wisata yang menarik tetapi juga menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, menciptakan peluang baru bagi masyarakat setempat dan memperkuat identitas budaya Minahasa di panggung nasional dan internasional.