Udara segar di pagi Sabtu, 19 Januari 2024, menyapa sekitar 40 diaspora Indonesia di Kompleks Doha Sports Park, Kota Lusail, Qatar. Mereka adalah bagian dari tim sepak bola Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Komisariat Qatar (IATMI Qatar), sebuah komunitas yang tak hanya kompak dalam bidang migas tetapi juga rajin berkumpul dan bertanding sepak bola di tengah aktivitas sehari-hari di Qatar.
Bermain di arena olahraga bersebelahan dengan Lapangan Latihan Al Egla, yang merupakan pusat latihan tim nasional Indonesia di Piala Asia 2023, menjadi pengalaman langka bagi diaspora Indonesia. Harga sewa lapangan yang mahal dan persyaratan identitas residen Qatar membuat keberadaan komunitas diaspora Indonesia menjadi krusial dalam mendukung aktivitas olahraga mereka di negara tersebut.
Selain menjaga kebugaran fisik, bermain sepak bola juga menjadi ajang memperkuat persaudaraan sesama diaspora Indonesia. Setiap akhir pekan, mereka tidak hanya berkompetisi di lapangan hijau tetapi juga berkumpul untuk makan bersama. Kue-kue jajanan pasar Indonesia seperti lemper, kue soes, dan risol menjadi hidangan yang menyatukan mereka, disertai dengan minuman tradisional seperti karak chai.
Komunitas sepak bola diaspora Indonesia di Qatar bukan hanya tempat untuk berolahraga, tetapi juga menjadi wadah untuk menjaga tali silaturahmi di tengah kesibukan hidup di luar negeri. Mereka menyatukan kekuatan dalam beberapa klub seperti AFC Champion, Indoqapco FC, Garuda Dukhan, dan Persiqa, membentuk Indonesian Football Association in Qatar (IFQ) sebagai klub pemersatu.
IFQ tidak hanya berfungsi sebagai tim sepak bola diaspora Indonesia di Qatar, tetapi juga merangkul berbagai tim anak-anak yang tersebar di berbagai kota. Kompetisi rutin seperti “Liga IFQ” yang diselenggarakan setiap tahun melibatkan berbagai tim komunitas sepak bola Indonesia, menciptakan semangat persatuan dan prestasi.
Keberhasilan IFQ dalam meraih juara di ASEAN Sports Day 2023 merupakan bukti bahwa sepak bola dapat menjadi alat pemersatu yang efektif bagi diaspora Indonesia di Qatar. Dalam keberagaman dan kejauhan dari tanah air, mereka menemukan kehangatan, kebersamaan, dan prestasi dalam satu simpul yang bernama sepak bola.