Kesulitan dalam menemukan talenta digital berkualitas diprediksi akan terus meningkat secara global seiring dengan percepatan transformasi digital dan permintaan yang tinggi dari berbagai sektor industri. Menurut Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, lebih dari 60 persen manajer perekrutan di seluruh dunia melaporkan kesulitan dalam menemukan tenaga kerja digital yang berkualitas. Pada tahun 2025, diproyeksikan bahwa dunia akan membutuhkan sekitar 149 juta pekerja dengan keterampilan digital.
Untuk menghadapi tantangan ini, Nezar Patria menekankan perlunya mempersiapkan tenaga kerja dengan tiga kompetensi utama, yaitu digital strategist, digital innovator, dan digital driver. Kemampuan ini sangat penting untuk mengikuti laju transformasi digital di semua sektor.
Keterampilan digital yang tinggi menjadi kunci dalam profesi masa depan, seperti spesialis AI, insinyur robotika, dan arsitek basis data. Namun, tantangan pemerintah saat ini adalah mempertahankan talenta digital yang sudah ada. Jika tantangan ini tidak diatasi, diperkirakan akan ada 85 juta pekerjaan yang tidak terisi pada tahun 2030.
Oleh karena itu, penyelenggaraan lokakarya seperti International Telecommunication Union (ITU) Global Digital Transformation Center (DTC) 2024 dianggap sangat penting untuk memberikan masukan dalam pengembangan transformasi digital. Nezar Patria menyambut baik acara ini dan mengapresiasi kerjasama antara Kementerian Kominfo, ITU, Indosat, dan Cisco dalam menyelenggarakan acara tersebut.
Dalam acara tersebut, turut hadir para pemangku kepentingan seperti Kepala BPSDM Kementerian Kominfo Hary Budiarto, Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas dan Keterampilan Digital ITU Susan Teltscher, President Director & Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, dan Country Managing Director Cisco Indonesia Marina Kacaribu.