Digitalisasi Perizinan Event: Efisiensi Birokrasi Indonesia untuk Dukung Industri

Presiden Joko Widodo telah meluncurkan digitalisasi layanan perizinan event dengan tujuan untuk mempercepat dan menyederhanakan proses pengurusan izin acara di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi birokrasi dan biaya, serta mendukung pertumbuhan industri kreatif dan ekonomi nasional.

Menurut data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), industri meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) mengalami pertumbuhan signifikan. Pada kuartal III-2023, industri ini tumbuh sekitar 12-15 persen, dan diprediksi akan meningkat hingga 20 persen pada tahun 2024.

Selama tahun 2023, tercatat bahwa 23.000 paket kunjungan terbanyak terjadi di Jakarta dan Bali, mencakup berbagai event seperti conference, festival, dan konser musik artis internasional. Hal ini menunjukkan pentingnya responsivitas dalam penyelenggaraan event di Indonesia untuk mengakomodasi permintaan yang terus meningkat. Digitalisasi perizinan event diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam pengurusan izin bagi penyelenggara acara.

Presiden Joko Widodo menyambut baik kehadiran sistem perizinan penyelenggaraan event yang terintegrasi, seperti Online Single Submission (OSS). Dia menekankan pentingnya perencanaan yang baik dalam manajemen event, baik oleh pihak penyelenggara maupun pemerintah. Dengan pengajuan izin yang lebih awal, penyelenggara dapat mempromosikan event dengan lebih efektif dan memastikan segala persiapan berjalan lancar.

Digitalisasi ini juga dilengkapi dengan batasan waktu untuk pengajuan izin, seperti H-30 untuk event berskala internasional, H-21 untuk skala nasional, dan H-14 untuk skala lokal. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses perizinan tanpa mengorbankan keamanan dan kualitas penyelenggaraan acara.

Adanya kolaborasi antara Polri dan berbagai kementerian/lembaga seperti Kemenko Marves, Kemenparekraf, Kementerian Investasi, dan lain-lain menunjukkan komitmen untuk mengikuti tren global transformasi digital. Digitalisasi ini tidak hanya mempermudah proses, tetapi juga meningkatkan standar internasional dalam penyelenggaraan event di Indonesia.

Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI), Dino Hamid, menyambut positif digitalisasi ini karena diharapkan dapat meningkatkan kinerja industri kreatif, baik secara domestik maupun internasional. Ini dapat menciptakan nilai ekonomi yang lebih tinggi dan memberikan kontribusi positif bagi ekosistem industri kreatif secara keseluruhan.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×