Akhiri Ekspor Bahan Mentah, Indonesia Gencarkan Hilirisasi Tembaga dan Timah

Indonesia terus berupaya memperkuat hilirisasi dan meningkatkan daya saing industri tembaga serta timah nasional. Kedua sektor ini memegang peranan penting sebagai penopang berbagai industri hilir, mulai dari otomotif, elektronik, peralatan listrik, hingga energi terbarukan. Potensi besar yang dimiliki Indonesia perlu dioptimalkan agar dapat memberikan dampak ekonomi yang lebih besar dan meningkatkan nilai tambah produk.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Setia Diarta, menyebutkan bahwa Indonesia memiliki cadangan tembaga sebesar 28 juta ton, yang menempatkan negara ini sebagai pemilik cadangan tembaga terbesar ketujuh di dunia. Tak hanya itu, Indonesia juga merupakan produsen timah terbesar kedua di dunia, dengan kontribusi 14 persen terhadap produksi global. “Potensi ini sangat besar dan perlu terus dimaksimalkan agar ekonomi nasional semakin kuat,” ujar Setia dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa (29/10).

Untuk mendorong langkah tersebut, Direktorat Industri Logam menggelar acara Copper and Tin Industry Forum 2024 di Jakarta. Forum ini dihadiri para pemangku kepentingan dari berbagai sektor industri tembaga dan timah, termasuk perwakilan pemerintah, asosiasi industri, pengusaha, dan akademisi. Setia menjelaskan, forum ini dirancang untuk menjadi ruang diskusi dan kolaborasi, agar pemanfaatan sumber daya tembaga dan timah Indonesia bisa lebih optimal serta lebih berdaya saing di pasar global.

Salah satu tujuan forum ini adalah mempertemukan para produsen bahan baku tembaga dan timah dengan industri pengguna, seperti produsen kabel listrik, peralatan listrik, dan otomotif. Dengan cara ini, diharapkan tercipta sinergi yang kuat untuk memperkuat rantai pasok nasional, membuka peluang investasi, dan mendorong kolaborasi yang saling menguntungkan.

Namun, Setia juga menekankan bahwa masih ada tantangan besar dalam industri tembaga dan timah Indonesia, salah satunya adalah ketergantungan pada ekspor bahan mentah yang nilainya rendah. Saat ini, sebagian besar tembaga Indonesia diekspor dalam bentuk konsentrat yang memiliki nilai tambah rendah. “Mulai 1 Januari 2025, ekspor konsentrat tembaga dan lumpur anoda akan dihentikan sebagai bagian dari upaya untuk mendorong hilirisasi yang lebih mendalam,” tambah Setia. Hal serupa juga terjadi pada sektor timah yang sebagian besar masih diekspor dalam bentuk logam mentah.

Menurutnya, hilirisasi harus menjadi fokus utama agar produk Indonesia memiliki nilai tambah yang lebih tinggi, seperti katoda tembaga, tin plate, dan produk turunan lainnya. “Ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di pasar internasional,” tegasnya.

Sebagai langkah tambahan untuk mendukung hilirisasi, Kemenperin juga berencana membentuk material center atau pusat bahan baku khusus untuk tembaga dan timah. Fasilitas ini akan menjadi pusat inovasi dan distribusi bahan baku, yang memungkinkan industri tembaga dan timah dalam negeri mengakses bahan baku yang terkoordinasi dengan baik.

Material center ini akan mendukung hilirisasi, mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku, dan memperkuat efisiensi rantai pasok, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekspor produk bernilai tambah tinggi,” ungkap Setia.

Selaras dengan komitmen Indonesia untuk mencapai net zero emission, forum ini juga membahas penerapan ekonomi sirkular dan green industry dalam sektor tembaga dan timah. “Penggunaan bahan daur ulang, efisiensi energi, serta pengelolaan limbah adalah langkah penting dalam mewujudkan industri yang berkelanjutan,” ujar Direktur Industri Logam, Rizky Aditya Wijaya.

Kemenperin mengapresiasi semua peserta forum atas partisipasi mereka dalam diskusi konstruktif. Rizky berharap forum ini dapat mendorong tindak lanjut berupa kolaborasi nyata antara produsen dan pengguna bahan baku tembaga dan timah. Langkah ini diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan bahan baku lokal serta meningkatkan daya saing industri pengguna, baik di pasar domestik maupun global.

Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memajukan sektor industri nasional melalui strategi hilirisasi yang lebih intensif.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×