Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DIY menggelar Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) dengan tema “Inklusif dan Kolaboratif.” Acara tersebut dihadiri sekitar 150 peserta yang terdiri dari pengurus, anggota, dan perwakilan pengusaha se-DIY di Hotel Royal Ambarukmo, Sabtu (13/1/2024).
Rapat tersebut bertujuan untuk melakukan koordinasi dan sinkronisasi upaya sinergistik melalui penetapan program kerja Kadin tahun 2024 dan pembagian tugas setiap jajaran organisasi. Kadin DIY terus mendorong pelaku usaha, terutama UMKM, untuk naik kelas, membuka peluang maju dan berkembang.
Pada acara tersebut, Kadin DIY bersama Dinas UKM dan Koperasi DIY menyerahkan Kartu Tanda Anggota (KTA) Kadin secara simbolis kepada UMKM Mikro dan Ultra Mikro di DIY. Sebanyak 1.000 unit UMKM Mikro dan Ultra Mikro di DIY dijadwalkan menjadi anggota Kadin DIY untuk membantu mereka naik kelas.
Ketua Umum Kadin DIY, GKR Mangkubumi, menyatakan bahwa kunci keberhasilan di tahun 2024 adalah inklusifitas dan kolaborasi. Kadin DIY harus proaktif terlibat dalam revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi serta memperjuangkan keanggotaan untuk UMKM. Ini dianggap sangat penting dalam konteks pembangunan ekonomi DIY dan nasional.
Plh Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki N Hanafi, juga memberikan dukungan penuh terhadap Rapimda Kadin DIY yang inklusif dan mendukung perjuangan untuk menjadikan anggota usaha mikro dan ultra mikro sebagai bagian dari Kadin. Dengan mayoritas pelaku ekonomi DIY berasal dari UMKM, ini dianggap sebagai langkah penting untuk memajukan ekonomi DIY.
Pada sesi “Dialog Bisnis dan Kebijakan Ekonomi DIY,” Gubernur DIY Hamengku Buwono X menyampaikan kondisi perekonomian DIY pasca-pandemi COVID-19. Meskipun sempat tumbuh negatif selama pandemi, pemulihan ekonomi terjadi, terutama berkat kontribusi UMKM yang signifikan.
Gubernur Hamengku Buwono X menegaskan bahwa fokus ke depan adalah mengembangkan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui konsep Desa Mandiri Budaya. Kontribusi Kadin DIY dan pemerintah DIY diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Acara juga melibatkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Daerah DIY dan Kadin DIY, serta MoU antara Bank BPD DIY dengan Kadin DIY. Ini menunjukkan komitmen bersama dalam memajukan perekonomian daerah.