Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa pemerintah sedang aktif melakukan pengeboran sumur dalam di wilayah yang sering dilanda kekeringan. Tindakan ini diambil sebagai bagian dari upaya mengatasi masalah kemiskinan ekstrem dan stunting di desa-desa. Menko Muhadjir menjelaskan bahwa pemerintah menggunakan alat bantu dari Kementerian terkait untuk mengebor sumur air bersih, yang akan menjadi sumber air sehari-hari bagi penduduk Desa Duren.
Dalam kunjungannya ke Desa Duren, Banjarnegara, Jawa Tengah, Menko Muhadjir menekankan pentingnya ketersediaan air bersih sebagai solusi untuk mengatasi kesulitan air bersih saat kemarau panjang. Ia juga menyoroti kebutuhan mendesak akan air bersih dan air minum di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang tidak memiliki akses cukup ke sumber air permukaan.
Menurut Menko Muhadjir, pengeboran air dalam menjadi langkah krusial untuk memenuhi kebutuhan air bersih, yang pada gilirannya dapat membantu mengatasi stunting dan mengurangi kemiskinan ekstrem. Dalam pendekatannya terhadap isu-isu ini, Muhadjir menekankan dua aspek utama, yakni mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin dan mendorong produktivitas keluarga miskin agar pendapatan mereka meningkat.
Muhadjir juga menyoroti pentingnya menciptakan pekerjaan di setiap desa melalui Dana Desa, sehingga warga sekitar dapat mendapatkan tambahan penghasilan. Pemerintah, dengan pembangunan jaringan air bersih dan pengeboran air bawah tanah, diharapkan dapat secara efektif menangani masalah stunting dan kemiskinan ekstrem.
Kepala Desa Duren, yang mewakili warganya, mengucapkan terima kasih kepada Menko Muhadjir karena upayanya dapat mengurangi beban pengeluaran 173 kepala keluarga untuk membeli air bersih. Selain itu, pengelolaan sumur bor diharapkan melibatkan partisipasi masyarakat, membuka peluang untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Sebelumnya, Menko Muhadjir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara Groundbreaking Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan berdialog dengan Kepala Desa di Desa Pagak. Upaya pemerintah ini mencerminkan langkah konkrit dalam menangani permasalahan kritis seperti kekeringan, stunting, dan kemiskinan ekstrem.
