Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) sekaligus Menteri Luar Negeri, Sugiono, dengan penuh semangat melepas para atlet pencak silat Indonesia yang akan berlaga di World Pencak Silat Championship 2024 di Abu Dhabi. Acara pelepasan ini, yang berlangsung di Kantor Kementerian Luar Negeri pada Jumat malam, bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah simbol penting bahwa para atlet ini bukan hanya membawa nama olahraga, tetapi juga menjadi wajah diplomasi budaya Indonesia di panggung internasional.
Dalam pidatonya, Sugiono menekankan bahwa situasi dunia saat ini sedang penuh tantangan, dengan berbagai konflik dan ketegangan yang terjadi di banyak negara. Di tengah dinamika global tersebut, para atlet pencak silat diharapkan tidak hanya berlaga untuk mengejar kemenangan, tetapi juga membawa pesan perdamaian dan persahabatan. Pelepasan yang dilakukan dari gedung diplomatik ini, menurut Sugiono, adalah bentuk penghormatan kepada para atlet sebagai “diplomat olahraga” yang membawa misi budaya dan kerjasama Indonesia ke dunia. Pandangan ini memperkuat gagasan bahwa olahraga, termasuk pencak silat, bukan sekadar kompetisi, melainkan juga sarana untuk membangun citra positif bangsa.
Sugiono menyampaikan keyakinannya bahwa para atlet telah menjalani persiapan intensif selama tiga bulan terakhir, dengan pengalaman dan kemampuan yang mumpuni. Namun, ia juga mengingatkan bahwa kemenangan bukan satu-satunya tujuan. Para atlet diharapkan mampu memainkan peran sebagai duta perdamaian, menghadirkan harmoni di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian. Dalam sambutannya yang penuh motivasi, ia bahkan menyebut kehadiran mereka sebagai “setetes embun” yang membawa kesejukan di tengah dunia yang sedang bergolak. Pandangan ini memberikan perspektif baru, bahwa olahraga tidak hanya soal kompetisi fisik, tetapi juga kontribusi terhadap harmoni global.
Sugiono juga menyampaikan pesan khusus dari Presiden Prabowo Subianto, yang merupakan Ketua Umum PB IPSI. Dalam pesannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya membawa kebanggaan bagi bangsa dan negara. Para atlet diingatkan untuk menunjukkan semangat pendekar sejati, menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, serta memperlihatkan jati diri bangsa Indonesia melalui aksi mereka di arena. Pesan ini menggarisbawahi betapa pentingnya pencak silat sebagai bagian dari identitas nasional yang harus dijaga dan dipromosikan di tingkat dunia.
Tidak hanya itu, Sugiono memberikan pesan personal kepada para atlet untuk meminta doa restu dari orang tua dan keluarga sebelum bertolak ke Abu Dhabi. Langkah ini tidak hanya memberikan kekuatan emosional, tetapi juga mengingatkan para atlet bahwa perjuangan mereka didukung oleh harapan banyak pihak. Hal ini menguatkan nilai kekeluargaan sebagai elemen penting dalam budaya Indonesia yang turut menjadi fondasi keberhasilan para atlet.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, menambahkan pesan bahwa para atlet harus memandang diri mereka sebagai kunci dalam diplomasi olahraga. Ia menekankan pentingnya menjadikan olahraga sebagai medium utama untuk meningkatkan hubungan antarbangsa. Dengan semangat ini, para atlet diharapkan tidak hanya berlaga untuk meraih medali, tetapi juga menciptakan suasana kebersamaan dengan atlet dari berbagai negara. Pendekatan ini memberikan sudut pandang yang menarik bahwa keberhasilan dalam olahraga tidak hanya diukur dari prestasi, tetapi juga dari bagaimana olahraga mampu menjadi jembatan persahabatan antarnegara.
Kontingen Indonesia kali ini terdiri dari ratusan atlet dan official yang telah melalui seleksi ketat dan pelatihan intensif. Sebagian besar atlet adalah peraih medali emas dari ajang nasional, seperti PON dan Kejuaraan Nasional Junior. Dengan pengalaman yang mereka miliki, para atlet ini membawa harapan besar untuk mengharumkan nama Indonesia, baik di arena kompetisi maupun dalam membangun citra diplomasi budaya di tingkat global. Keberangkatan mereka bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga perwujudan nyata bahwa pencak silat adalah warisan budaya yang patut dibanggakan dan terus diperjuangkan agar dikenal lebih luas di dunia internasional.
