Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merayakan bulan Ramadhan dengan mengadakan program pembagian 10.000 ikan kaleng di Yogyakarta. Langkah ini tidak hanya sebagai bagian dari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) untuk meningkatkan konsumsi protein ikan, tetapi juga sebagai bentuk perhatian terhadap masyarakat, khususnya para santri.
Dalam pembagian ini, produk ikan kaleng berisi tuna dan sarden didistribusikan kepada santri di Pondok Pesantren Krapyak, Masjid Jogokaryan, dan Masjid Pathok Negoro Plosokuning.
Budi Sulistiyo, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), menyatakan bahwa sebanyak 4.000 ikan kaleng diberikan kepada santri sebagai bagian dari menyambut bulan suci Ramadan. Sementara sisanya, 3.000 produk diberikan kepada Masjid Jogokaryan dan sisanya untuk Masjid Pathok Negoro Plosokuning, yang keduanya rutin membagikan takjil Ramadan kepada warga sekitar.
Selain menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk menikmati ikan tuna, pembagian ini juga diharapkan dapat menjadi ruang edukasi mengenai manfaat dan cara mengolah ikan tuna. Budi juga menekankan pentingnya masyarakat untuk merasakan manfaat dari ikan tuna, baik dari segi kesejahteraan maupun asupan gizi.
Indonesia sebagai produsen tuna terbesar dunia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan ikan tuna. Dengan produksi yang terus meningkat dari tahun ke tahun, ikan tuna bisa diolah menjadi berbagai produk mulai dari menu kaki lima hingga bintang lima, seperti abon tuna, rendang tuna, steak tuna, dan masih banyak lagi.
Pembagian 10.000 ikan kaleng ini dilakukan dalam rangka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Terpadu KKP tahun 2024 dan disaksikan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Langkah ini juga sejalan dengan pencanangan Tahun Tuna Indonesia 2024 yang bertujuan untuk memperkuat akses pasar dan manfaat produk perikanan Indonesia, serta memperkuat branding seafood Indonesia yang aman, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.