Bidik Olimpiade dan Cetak Generasi Emas Atlet Baru!

Dewi Larasati resmi menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Equestrian untuk periode 2024–2028. Didampingi Sekretaris Jenderal Budi Tulodo, Dewi dan jajaran pengurusnya dilantik oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Marciano Norman, di Kantor KONI, Senayan.

Transformasi Pordasi Menuju Fokus Prestasi
Pelantikan ini menandai langkah besar dalam transformasi Pordasi menjadi organisasi yang lebih fokus dan terarah. Kini, Pordasi Equestrian beroperasi sebagai unit tersendiri di bawah konfederasi yang sama, dengan tujuan memperkuat pembinaan olahraga berkuda berbasis prestasi.

Menurut Budi Tulodo, langkah ini bukanlah sekadar pemisahan, melainkan strategi untuk memperdalam fokus pada pengembangan Equestrian. “Dengan struktur baru ini, konsentrasi untuk mencetak atlet berprestasi semakin tajam,” jelasnya dalam siaran pers (29/11/2024).

Ambisi Besar Menuju Olimpiade
Sebagai salah satu cabang olahraga Olimpiade, Pordasi Equestrian menargetkan pencapaian besar di tingkat dunia. Salah satu atlet andalan Indonesia, Brayen Brata Coolen, saat ini menjalani pelatihan intensif di Eropa untuk mempersiapkan diri menghadapi kualifikasi Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat.

“Perjalanan menuju Olimpiade tidaklah instan. Brayen harus melalui SEA Games, Asian Games, hingga akhirnya kualifikasi Olimpiade. Namun, dengan dedikasi dan persiapan yang matang, peluang itu sangat mungkin dicapai,” ujar Budi. Brayen sebelumnya menjadi wakil tunggal Indonesia di Asian Games Hangzhou dengan performa yang menjanjikan.

Tidak hanya Olimpiade, SEA Games 2025 di Thailand dan Asian Games berikutnya juga menjadi prioritas Pordasi. Budi optimistis strategi pembinaan yang mereka jalankan akan menciptakan regenerasi atlet yang konsisten.

Fokus Pembinaan Daerah dan Regenerasi Atlet
Keberhasilan Equestrian di Indonesia tidak lepas dari pengembangan pusat pembinaan yang kuat. Saat ini, Jabodetabek dan Jawa Barat menjadi basis utama, tetapi fokus akan diperluas ke daerah lain untuk menjaring lebih banyak talenta.

“Kami ingin memastikan bahwa bakat dari seluruh Indonesia memiliki kesempatan berkembang. Regenerasi atlet, pelatih, dan fasilitas menjadi prioritas kami,” tegas Budi.

Langkah strategis ini juga mencakup peningkatan kualitas kompetisi, baik di tingkat nasional maupun internasional, serta penguatan pelatihan. Dengan infrastruktur yang memadai, Pordasi berharap dapat melahirkan lebih banyak atlet berkualitas yang siap bersaing di panggung dunia.

Pemimpin dengan Kompetensi Lengkap
Dewi Larasati, atau yang akrab disapa Tikke, membawa kombinasi unik antara pengalaman di olahraga berkuda dan latar belakang profesional yang kuat. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan dunia berkuda di Eropa, didukung oleh ibunya yang seorang diplomat. Sebagai lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Dewi juga aktif di Modern Pentathlon, yang mencakup cabang olahraga berkuda.

Kiprah Dewi dalam ajang seperti Asian Games 2018 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua menunjukkan komitmen dan pengalamannya dalam olahraga prestasi. Kompetensi ini menjadi modal besar untuk memimpin Pordasi Equestrian ke level yang lebih tinggi.

Sementara itu, Budi Tulodo, yang juga seorang atlet aktif, menambah kekuatan kepengurusan dengan pengalamannya. Tahun ini, ia berkompetisi dalam Surabaya Jumping Master 2024. Sertifikasinya sebagai Farrier dari American Farrier Association menjadikannya sosok yang diakui secara internasional dalam perawatan kuda.

Afiliasi Global dan Visi Besar
Sebagai anggota Fédération Equestre Internationale (FEI), Pordasi Equestrian terus memperkuat afiliasi globalnya. Langkah ini penting untuk memastikan Indonesia tidak hanya hadir di panggung kompetisi dunia, tetapi juga terlibat dalam kerja sama internasional yang strategis.

Transformasi yang dipimpin Dewi Larasati ini menunjukkan ambisi besar Indonesia untuk menjadi pemain utama di dunia olahraga berkuda. Dengan strategi pembinaan, regenerasi atlet, dan kerja sama global, Pordasi Equestrian siap membawa Indonesia bersaing di tingkat dunia.


Transformasi Pordasi bukan hanya tentang struktur organisasi, tetapi bagaimana menjawab tantangan global dengan pendekatan yang lebih fokus. Dengan potensi besar seperti Brayen Brata Coolen dan dukungan infrastruktur yang terus berkembang, Indonesia memiliki peluang nyata untuk memperkuat posisi di arena internasional.

Namun, tantangan terbesar terletak pada bagaimana menciptakan ekosistem yang berkelanjutan. Pembinaan di daerah, regenerasi pelatih, dan pengembangan fasilitas bukan hanya strategi jangka pendek, tetapi investasi untuk masa depan olahraga berkuda Indonesia. Dengan visi yang jelas, Pordasi Equestrian berpotensi menjadi pelopor perubahan dan inspirasi bagi cabang olahraga lainnya.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×