Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) mencatat bahwa pada Maret 2024, cabai merah dan cabai rawit memainkan peran penting dalam menahan inflasi di Jawa Timur. Menurut laman resmi BPS Jatim pada Kamis (11/4/2024), Kepala BPS Jatim, Zulkipli, menyatakan bahwa cabai merah mengalami deflasi sebesar 30,68 persen secara month to month (mtm), yang berkontribusi sebesar 0,08 persen terhadap penahan inflasi. Sementara itu, cabai rawit juga mengalami deflasi sebesar 6,41 persen, yang berkontribusi sebesar 0,02 persen terhadap penahan inflasi.
BPS Jatim juga mencatat bahwa rata-rata harga cabai merah dan cabai rawit di berbagai kabupaten/kota di Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami penurunan pada bulan Maret 2024 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun demikian, harga cabai merah masih tetap di atas rata-rata harga pada periode Maret 2022 dan Maret 2023, sementara rata-rata harga cabai rawit pada Maret 2024 berada di bawah rata-rata harga pada Maret 2022.
Meskipun harga cabai mengalami fluktuasi, peran mereka dalam menahan inflasi menunjukkan pentingnya dalam stabilisasi harga-harga pangan, yang pada gilirannya membantu menjaga daya beli konsumen dan stabilitas ekonomi regional. Hal ini menunjukkan betapa harga cabai memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan ekonomi masyarakat.