Suara riuh tawa dan semangat belajar terdengar di asrama SMAN Banua Bilingual Boarding School (BBS), Banjar, Kalimantan Selatan. Di balik tumpukan buku dan catatan ujian, terpancar wajah-wajah penuh tekad dari para siswa yang sedang mempersiapkan masa depan. Mereka bukan sekadar pelajar biasa — mereka adalah generasi Sekolah Garuda Transformasi, yang kini tengah menyiapkan diri menembus universitas-universitas terbaik dunia.
Program Sekolah Garuda Transformasi yang diterapkan di SMAN Banua telah menjadi magnet perubahan besar dalam dunia pendidikan daerah. Pendekatannya yang menekankan academic mentoring, penguatan kurikulum sains dan bahasa, hingga kolaborasi dengan universitas pendamping, terbukti mampu menumbuhkan keinginan siswa untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Ini bukan hanya soal belajar lebih keras, tetapi tentang membuka cakrawala baru — bahwa anak-anak dari Banua pun bisa sejajar dengan pelajar dari berbagai belahan dunia.
“Dari 75 siswa kelas XII, 51 di antaranya punya mimpi kuliah ke luar negeri. Kami tidak hanya membimbing dari sisi akademik, tapi juga dari sisi mental dan motivasi mereka,” ungkap Kepala SMAN Banua, Risa Lisdariani, di Banjarbaru, Rabu (15/10/2025). Menurutnya, sekitar 60 persen siswa kini menargetkan universitas yang masuk daftar Top 100 dunia — sebuah capaian yang menunjukkan bahwa perubahan sistem lewat Garuda Transformasi benar-benar berhasil menyalakan mimpi besar anak-anak Banua.
Bangunan sekolah berdiri megah di tengah lanskap hijau. Fasilitasnya lengkap: laboratorium fisika, kimia, biologi, bahasa, hingga komputer; ditambah perpustakaan, poliklinik, gymnasium, dan balairung berkapasitas seribu orang. Semua siswa tinggal di asrama, belajar, makan, dan beraktivitas di lingkungan yang serba terpadu — dan yang paling mengesankan, semuanya disediakan gratis oleh pemerintah daerah. Ini adalah bukti nyata bahwa investasi terbaik sebuah daerah adalah pendidikan.
Salah satu siswa, Muhammad Rizki Hasan, juara II Lomba Fisika Universitas Lambung Mangkurat, menceritakan harapannya. “Sekolah ini benar-benar membuka peluang besar. Saya ingin kuliah di Nanyang Technological University (NTU) Singapura, di bidang teknik mesin atau kimia. Saya akan belajar lebih keras agar bisa kembali berkontribusi untuk Indonesia,” ujarnya penuh semangat.
Senada dengan Rizki, Fremmunizar Syahel Akbar, peraih medali emas OSN Geografi 2025, menambahkan dengan tawa optimis, “Sejak ada Sekolah Garuda, rasanya Amerika jadi terasa dekat sekali.” Kalimat sederhana itu menyimpan makna besar — bahwa jarak bukan lagi penghalang bagi mereka yang berani bermimpi.
Namun, dampak program ini tidak hanya terasa di sekolah. Di rumah pun perubahan mulai tampak. Lucy, orang tua siswa kelas XII, Sherlynn Aurelia, menuturkan, “Sejak masuk Banua, anak saya jadi lebih dewasa dan mandiri. Ia berani mengambil keputusan sendiri dan punya impian kuliah di University of Toronto, Kanada.” Menurut Lucy, Sekolah Garuda bukan hanya meningkatkan kemampuan akademik, tapi juga membentuk karakter tangguh dan disiplin yang akan berguna seumur hidup.
Inisiatif Sekolah Garuda Transformasi sendiri merupakan langkah strategis Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang diluncurkan serentak di 12 lokasi pada 8 Oktober 2025. Menteri Kemdiktisaintek, Brian Yuliarto, menegaskan bahwa kehadiran program ini adalah bentuk nyata pemerataan pendidikan unggul di seluruh Indonesia. “Sekolah Garuda menjadi simbol pemerataan pendidikan berkualitas — dari Aceh hingga Papua,” tegasnya.
Pemerintah menargetkan hingga 2029 akan ada 80 sekolah yang bergabung dalam program ini, ditambah pembangunan 20 sekolah baru di daerah prioritas. SMAN Banua sendiri mendapatkan pendampingan akademik dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, termasuk pelatihan IELTS, SAT, dan peningkatan manajemen sekolah.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Zulkipli, menjelaskan bahwa kurikulum Garuda bukan mengganti kurikulum nasional, tetapi memperkuatnya dengan standar global dan pendekatan berbasis riset. “Kita ingin siswa tidak hanya cerdas secara teori, tapi juga siap bersaing di dunia nyata,” ujarnya.
Sejak berdiri pada 2011, SMAN Banua telah dikenal sebagai simbol pendidikan unggul di Kalimantan Selatan. Kini, dengan status sebagai Sekolah Garuda Transformasi, kiprahnya melangkah lebih jauh — bukan sekadar mencetak prestasi, tetapi menumbuhkan generasi yang berani bermimpi besar dan percaya diri menaklukkan dunia.
Dari ruang kelas yang penuh cahaya hingga laboratorium yang hidup dengan eksperimen, semangat perubahan itu nyata terasa. Anak-anak Banua sedang bersiap bukan hanya untuk masa depan mereka sendiri, tapi juga untuk masa depan Indonesia.


