Presiden Ethiopia, Taye Atske Selassie, memberikan apresiasi tinggi kepada Duta Besar RI, Al Busyra Basnur, yang dinilainya sebagai salah satu diplomat asing paling aktif di Ethiopia. Selama masa tugasnya, Dubes Al Busyra kerap menginisiasi berbagai kegiatan diplomasi, baik di ibu kota Addis Ababa maupun di berbagai daerah lainnya. Keaktifannya ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Ethiopia, tetapi juga menunjukkan peran diplomasi yang dinamis dalam membangun jejaring internasional.
Dalam pertemuan perpisahan pada Rabu (26/2/2025), Presiden Taye secara khusus menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Dubes Al Busyra atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam mempererat hubungan kedua negara. Menurutnya, KBRI Addis Ababa di bawah kepemimpinan Dubes Al Busyra telah menyelenggarakan berbagai program yang berdampak luas. Bahkan, Presiden Ethiopia secara pribadi mengaku mengikuti berbagai kegiatan yang digelar KBRI dan mengapresiasi kontribusi Indonesia dalam memperkaya hubungan diplomatik kedua negara.
Sebagai bentuk penghormatan, Dubes Al Busyra juga menyerahkan sejumlah buku yang diterbitkan oleh KBRI Addis Ababa sebagai kenang-kenangan bagi Presiden Taye. Buku-buku ini mencerminkan berbagai pemikiran, gagasan, dan isu global yang relevan bagi masyarakat Indonesia dan Ethiopia. Langkah ini bukan sekadar simbolis, tetapi juga menunjukkan peran diplomasi budaya dan intelektual dalam memperkuat ikatan antarbangsa.
Catatan pencapaian selama enam tahun kepemimpinan Dubes Al Busyra di Ethiopia pun mengesankan. Di bawah kepemimpinannya, KBRI Addis Ababa telah menyelenggarakan 356 kegiatan diplomasi, termasuk di tengah tantangan pandemi COVID-19. Selain itu, 49 naskah nota kesepahaman (MoU) baru telah ditandatangani antara perguruan tinggi Indonesia dan Ethiopia, menambah jumlah total kerja sama akademik bilateral menjadi 51 MoU. Ini membuktikan bahwa diplomasi pendidikan menjadi salah satu prioritas utama dalam membangun hubungan jangka panjang yang berkelanjutan.
Tidak hanya dalam aspek diplomasi akademik, Dubes Al Busyra juga aktif dalam bidang literasi dan pertukaran gagasan. Selama masa tugasnya, KBRI Addis Ababa telah menerbitkan 17 buku yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari akademisi, tokoh pemuda, hingga jurnalis dan pengusaha dari kedua negara. Buku-buku ini mencerminkan beragam perspektif dan menjadi bagian dari warisan intelektual yang memperkaya hubungan Indonesia-Ethiopia.
Setelah mengakhiri masa tugasnya, Dubes Al Busyra bersama istrinya, Wenny Oemar Busyra, kembali ke Indonesia pada Jumat. Kepergiannya meninggalkan jejak diplomasi yang kuat, menunjukkan bahwa hubungan internasional tidak hanya dibangun melalui pertemuan resmi, tetapi juga melalui inisiatif nyata yang memberi manfaat bagi kedua negara. Diplomasi yang dijalankannya menjadi bukti bahwa seorang duta besar bukan sekadar perwakilan negara, tetapi juga penggerak hubungan bilateral yang strategis dan berdampak luas.