Kementerian Perindustrian menegaskan fokusnya pada pengembangan industri alat kesehatan dalam negeri untuk meningkatkan daya saing global. Dalam upaya tersebut, Kementerian menghadirkan 16 perusahaan alat kesehatan Indonesia dalam Pameran Arab Health 2024 di Dubai. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Taufiek Bawazier, menyatakan komitmen untuk mendorong produk alat kesehatan buatan dalam negeri menjadi produk ekspor unggulan.
“Melalui keikutsertaan di ajang Arab Health 2024, industri alat kesehatan nasional punya peluang untuk memperluas pasar ekspornya ke sejumlah negara Uni Emirat Arab,” ujarnya.
Taufiek juga memberikan apresiasi kepada para pelaku industri alat kesehatan yang berpartisipasi dalam pameran tersebut. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan produk alat kesehatan Indonesia, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan industri manufaktur dan ekonomi nasional.
Saat ini, industri alat kesehatan Indonesia didukung oleh 150 perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI). Produk-produk seperti ventilator, hospital furniture, hingga medical apparel telah memenuhi standar kualitas dan memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang signifikan.
Kementerian Perindustrian berencana untuk mendorong industri alat kesehatan dalam negeri menghasilkan produk berbasis teknologi tinggi, seperti electromedic devices, implan orthopedic, dan perangkat radiologi. Langkah-langkah yang diambil termasuk menjamin ketersediaan bahan baku, penguasaan teknologi dan inovasi, serta pengembangan R&D alat kesehatan. Kemenperin juga berperan dalam mengembangkan Center of Excellence (CoE) Alat Kesehatan di Yogyakarta dan menyusun regulasi P3DN yang mendukung penelitian dan pengembangan di sektor ini.