Enhancing SD School Counselors’ Competence: Menciptakan Lingkungan Aman dan Nyaman untuk Anak

Guru Sekolah Dasar dalam Layanan Bimbingan dan Konseling di berbagai wilayah Indonesia. Untuk wilayah DKI Jakarta, kegiatan ini berlangsung pada 3-7 Desember 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto, menjelaskan bahwa bimbingan teknis ini adalah bagian dari program prioritas Kemendikdasmen yang fokus pada penguatan pendidikan karakter. “Dengan meningkatnya kasus kekerasan, penting bagi para guru untuk dilatih dalam menangani layanan bimbingan dan konseling anak,” ujarnya. Menurut hasil Asesmen Nasional 2022, lebih dari 30% peserta didik berpotensi mengalami kekerasan fisik, perundungan, atau kekerasan seksual. Data ini menunjukkan perlunya pelatihan khusus bagi guru di bidang bimbingan dan konseling, agar mereka dapat mendukung potensi dan kebutuhan setiap anak dengan lebih baik.

Rachmadi juga menekankan bahwa peran guru tidak hanya mengajar pelajaran, tetapi juga memastikan proses tumbuh kembang anak berjalan dengan baik. “Guru diharapkan dapat menangkap potensi dalam diri setiap anak dan memberikan bantuan apabila mereka menghadapi kesulitan,” ungkapnya. Bimtek ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi guru agar dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, yang pada gilirannya mencegah kekerasan di sekolah. “Kami berharap para guru dapat membawa implementasi dari pelatihan ini ke wilayah mereka, memperkuat ekosistem pendidikan, dan mendorong program ini untuk berlanjut di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra, juga hadir dalam acara ini dan berbicara tentang pentingnya menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung, di mana guru bisa mengajar dengan aman dan murid merasa nyaman. “Guru berperan penting dalam mendidik anak, menjaga hak-hak mereka, dan membantu anak menemukan serta mengembangkan bakat mereka,” jelas Jasra.

Abdul Ghafur, Penelaah Teknis Kebijakan Ditjen GTK, melaporkan bahwa bimtek di Jakarta ini diikuti oleh 240 guru dari 9 provinsi di Indonesia. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat pemahaman guru tentang layanan bimbingan konseling, meningkatkan keterampilan mereka dalam mencegah dan menangani kekerasan, serta mendorong mereka untuk lebih peduli terhadap keamanan dan kesejahteraan siswa. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk mengembangkan sistem pencegahan dan intervensi dini terhadap kekerasan di sekolah.

Selama pelaksanaan bimtek, peserta akan dibimbing oleh 15 narasumber yang terdiri dari perwakilan Balai Guru Penggerak, Ikatan Bimbingan dan Konseling Sekolah (IBKS), akademisi, dan praktisi pendidikan. Dengan pendekatan yang komprehensif ini, diharapkan para guru dapat mengimplementasikan materi yang mereka pelajari untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna bagi anak-anak.

Langkah konkret ini menjadi bagian dari upaya Kemendikdasmen untuk menciptakan pendidikan yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada kesejahteraan emosional dan psikologis peserta didik, menciptakan generasi yang lebih kuat dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×