Epos Sidat: KKP, FAO, dan Pemda Jateng Melepaskan Hasil Spektakuler Project IFish!

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), bersama dengan Food and Agriculture Organization (FAO) serta Pemerintah Daerah Jawa Tengah, melakukan pelepasliaran 2,5 persen hasil budi daya sidat di Bendung Cijalu, sebagai bagian dari Proyek IFish untuk mengintegrasikan konservasi biodiversitas dan praktik perikanan berkelanjutan di ekosistem air tawar berharga tinggi. Pihak berkomitmen untuk menjaga kelestarian sidat di habitat alaminya dan mendukung restocking sidat hasil budidaya sesuai dengan regulasi daerah terkait.

Sidat memiliki nilai ekonomis signifikan, dengan ekspor mencapai USD10 juta pada tahun 2021. Untuk menjaga sumber daya ini, proyek IFish mengedepankan berbagai inisiatif, termasuk penataan data dari tingkat lokal hingga pusat, perputaran ekonomi untuk masyarakat setempat, dan pengembangan teknologi berkelanjutan, termasuk pendekatan nol limbah dan produksi pakan sidat independen.

Pelepasliaran sidat menjadi simbol komitmen bersama untuk menjaga keberlanjutan sumber daya. KKP, FAO, dan para pemangku kepentingan setuju bahwa 2,5 persen hasil budi daya sidat akan dilepas ke perairan umum, dengan pengawasan Kelompok Masyarakat Pengawas Perikanan dan dukungan dari penyuluh perikanan. Langkah ini membantu meningkatkan tingkat keberlanjutan hidup sidat dan mendukung pengelolaan yang bertanggung jawab.

Proyek IFish di Cilacap memunculkan inovasi dalam perbaikan koleksi data, dorongan ekonomi untuk masyarakat lokal, pengembangan teknologi berkelanjutan, pendekatan nol limbah, dan pemberdayaan koperasi perempuan untuk mengolah sidat dengan pendekatan zero waste. Masyarakat perempuan melalui koperasi di Kampung Sidat Kaliwungu diberdayakan untuk mengelola sidat dengan efektif dan menciptakan produk olahan, termasuk Unagi Kabayaki.

Melalui upaya ini, proyek IFish berusaha mengatasi masalah gizi, seperti stunting, dengan memanfaatkan produk sampingan sidat secara komprehensif. Dengan membuka akses terhadap pendapatan yang adil dan meningkatkan pemberdayaan perempuan, proyek ini menjadi model yang diharapkan dapat diadopsi di wilayah lain di Indonesia dan negara-negara lainnya.

KKP dan FAO berharap bahwa melalui proyek ini, pengelolaan perikanan darat dapat menjadi lebih berkelanjutan, memperkuat konservasi biodiversitas, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal serta ekosistem air tawar berharga tinggi.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×