Kementerian Agama (Kemenag) telah mengusung semangat perdamaian dalam pesantren melalui musik dan dakwah dengan mengundang band terkenal seperti Gigi dan Padi. Mereka bertujuan untuk mempererat persaudaraan dan menginspirasi perdamaian selama bulan suci Ramadan yang penuh kasih.
Menurut M.Ali Ramdhani, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kemenag memilih momentum Ramadan 1445 H sebagai waktu yang tepat untuk menyebarkan pesan perdamaian. Melalui acara PeaceSantren, mereka berupaya menciptakan suasana damai di dunia pesantren dengan semangat persatuan.
Roadshow “Ngabuburit Ramadan 1445 H” digelar di lima kota di pulau Jawa, yang dipilih berdasarkan kekentalan budaya pesantren dan tradisi Ramadan di setiap daerah.
Mengapa pesantren dipilih? Kang Dhani menjelaskan bahwa pesantren telah terbukti menjadi tempat di mana keberagaman suku, latar belakang, dan karakter dihormati dan diintegrasikan. Komunitas pesantren juga telah berhasil memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitarnya.
Langkah ini sejalan dengan upaya Kemenag untuk memperkuat moderasi beragama dan membumikan pesan damai dengan cara yang segar dan menarik.
Waryono, Pelaksana Tugas Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, menjelaskan bahwa acara PeaceSantren akan diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk pidato perdamaian, penampilan Gigi dan Padi, serta pasar rakyat.
Logo PeaceSantren yang menggabungkan simbol hati dan huruf P (Pesantren) menggambarkan cinta dan perbedaan yang bersatu dalam harmoni. Pesan damai dari pesantren ingin disampaikan melalui bahasa cinta ini.
Dengan harapan kehadiran ribuan pengunjung dari santri dan masyarakat sekitar pesantren, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dalam memperkuat persaudaraan dan perdamaian di tengah-tengah masyarakat.