KUR: Solusi Pembiayaan untuk Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Selama hampir satu dekade, Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah menjadi sahabat bagi pelaku usaha produktif seperti petani, peternak, nelayan, dan pengusaha kecil lainnya. Program ini terus bertransformasi agar relevan dengan kebutuhan masyarakat dan menjadi solusi dalam menghadapi tantangan ekonomi. Sejalan dengan tekad pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk mencapai swasembada pangan, pemerintah kini memperkenalkan KUR klaster khusus bagi petani tanaman pangan.

KUR Klaster Khusus: Harapan Baru bagi Petani Pangan

Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian, Gede Edy Prasetya, menjelaskan bahwa inisiatif KUR klaster ini dirancang untuk mendukung target swasembada pangan pada 2028. “Tahun ini, kami mengatur skema KUR mikro bagi petani tanaman pangan dengan akses maksimal dua kali per tahun,” ujarnya dalam acara KUR Meets the Press di Jakarta, 13 November 2024.

Petani yang memenuhi syarat untuk menerima KUR klaster ini adalah mereka yang mengelola lahan kurang dari dua hektare dan fokus pada komoditas pangan pokok. Dengan bunga rendah hanya enam persen, KUR ini diharapkan meringankan beban petani dalam mengembangkan usaha mereka.

Mendukung Program Prioritas Pemerintah

KUR juga diintegrasikan ke dalam program strategis pemerintah lainnya, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pembangunan tiga juta rumah rakyat. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Ferry Irawan, menekankan pentingnya KUR dalam mendukung penyediaan pangan bergizi. “Pembiayaan KUR dapat menjadi tulang punggung program MBG dengan menghubungkan petani, peternak, dan nelayan ke ekosistem pangan nasional,” ujarnya.

Anggaran besar sebesar Rp71 triliun dari APBN 2025 untuk program MBG menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan rakyat mendapat akses makanan bergizi, dengan dukungan penuh dari skema pembiayaan KUR.

Dampak Ekonomi Makro dan Peningkatan Lapangan Kerja

Sejak 2015 hingga Oktober 2024, pemerintah telah menyalurkan KUR sebesar Rp1.827,2 triliun kepada 47,9 juta debitur. Data ini menunjukkan bahwa program KUR memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi. Bahkan, riset dari BRIN menyebutkan bahwa setiap satu debitur KUR mampu menyerap hingga tiga tenaga kerja baru. Artinya, sebanyak 9,3 juta tenaga kerja telah terserap dari program ini sepanjang 2023 saja.

Keberhasilan KUR juga terlihat dari rendahnya tingkat kredit macet (non-performing loan) yang berada di angka 2,19 persen, jauh lebih baik dibandingkan NPL kredit UMKM lainnya yang mencapai 4,06 persen.

Transformasi KUR: Pendongkrak Sektor Produktif dan Ketahanan Pangan

Seiring perjalanan waktu, KUR telah berkontribusi signifikan dalam mendukung sektor pertanian, yang secara historis menyerap hingga 30 persen dari total penyaluran KUR. Pada 2024, dari target Rp280 triliun, sebanyak 88,06 persen atau Rp246,58 triliun telah disalurkan hingga Oktober 2024.

Tidak hanya itu, pemerintah mencatat bahwa KUR memiliki daya ungkit besar hingga 10,6 kali. Setiap Rp1 subsidi bunga dari pemerintah mampu mendorong penyaluran KUR sebesar Rp10,6. Hal ini membuktikan efektivitas subsidi dalam meningkatkan akses pembiayaan masyarakat.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski program ini menunjukkan hasil yang mengesankan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah memastikan penyaluran KUR benar-benar menjangkau sektor produktif yang mendukung ketahanan pangan. Optimalisasi distribusi juga penting agar program ini tidak hanya terkonsentrasi di satu wilayah, tetapi merata di seluruh Indonesia.

Selain itu, sinergi antara pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), perbankan, serta lembaga penjamin harus terus diperkuat. Hal ini untuk memastikan pelaksanaan KUR sesuai prinsip good governance dan risiko kredit dapat diminimalkan.

Pilar Strategis Perekonomian

KUR bukan sekadar program pembiayaan, tetapi telah menjadi pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan ketahanan pangan, dan menciptakan lapangan kerja. Dengan bunga rendah, akses yang mudah, serta sinergi lintas sektor, KUR menjadi contoh nyata bagaimana kebijakan pemerintah dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Jika dikelola dengan lebih strategis dan inovatif, KUR dapat menjadi motor utama dalam mewujudkan cita-cita swasembada pangan dan kesejahteraan rakyat. Pertanyaannya kini: mampukah kita sebagai bangsa menjaga momentum ini dan melangkah lebih jauh?

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×