Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong peningkatan standar keselamatan kelistrikan di seluruh Indonesia melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk asosiasi profesi, akademisi, dan pelaku industri. Pendekatan ini menjadi upaya strategis untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman, baik di tempat tinggal maupun di tempat kerja.
Kolaborasi untuk Keselamatan Kelistrikan yang Lebih Baik
Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan dan penerapan regulasi kelistrikan yang konsisten saat menghadiri Musyawarah Nasional Khusus dan Seminar 2024 Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI) di Jakarta, Senin (25/11/2024). Dalam sambutannya, Diana menyampaikan bahwa peningkatan pengetahuan dan kesadaran akan keselamatan kelistrikan adalah kunci untuk melindungi kehidupan, aset bangunan, dan memastikan regulasi diterapkan secara seragam di seluruh negeri.
“Dengan terus meningkatkan pengetahuan dan kesadaran, kita dapat meminimalkan risiko dan menciptakan lingkungan kelistrikan yang aman dan andal,” ungkapnya.
Diana juga memuji peran HAEI dalam mendukung pemerintah, termasuk melalui peningkatan pendidikan dan pelatihan profesional, pengembangan standar teknis, serta penerapan teknologi ramah lingkungan. Ia berharap asosiasi seperti HAEI dapat terus memperkuat sinergi ini demi memastikan regulasi keselamatan kelistrikan diterapkan secara konsisten.
Instalasi Listrik: Komponen Vital dengan Risiko Tinggi
Dalam paparannya, Wamen Diana menyoroti pentingnya instalasi listrik yang memenuhi standar keselamatan. Instalasi yang tidak sesuai dapat memicu berbagai risiko, mulai dari kebakaran akibat korsleting hingga gangguan elektrostatis dan bahaya lain seperti akumulasi debu yang mudah terbakar. “Keselamatan kelistrikan harus mencakup seluruh siklus, mulai dari perencanaan, pemasangan, pemeriksaan, hingga pemeliharaan,” tegasnya.
Kementerian PUPR pun terus menyusun Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) terkait keselamatan kelistrikan. Dalam implementasinya, kementerian juga aktif memberikan pendampingan teknis di berbagai tahap pembangunan gedung, khususnya untuk bangunan pemerintah. Selain itu, dilakukan pula pengawasan ketat, pelatihan, serta pemeriksaan lapangan demi memastikan standar keselamatan diterapkan secara optimal.
Membangun Sinergi untuk Masa Depan yang Lebih Aman
Penerapan keselamatan kelistrikan bukan hanya tentang mematuhi regulasi, melainkan juga menciptakan fondasi bagi lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan. Diana menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor, termasuk antara pemerintah, asosiasi, dan industri, menjadi kunci untuk menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
Argumen penting lainnya adalah bahwa regulasi keselamatan kelistrikan juga harus diselaraskan dengan perkembangan teknologi, termasuk teknologi ramah lingkungan dan efisiensi energi. Dengan inovasi ini, standar keselamatan tidak hanya melindungi manusia dan aset, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
Keselamatan Kelistrikan sebagai Prioritas Nasional
Keseriusan pemerintah terlihat dari berbagai langkah nyata, termasuk pemberlakuan NSPK, pengawasan, dan pelatihan teknis. Namun, keberhasilan upaya ini membutuhkan keterlibatan aktif dari seluruh pihak. Asosiasi seperti HAEI dapat berperan penting dalam memastikan SDM di sektor kelistrikan memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar global.
Langkah ini bukan hanya strategi untuk mengurangi risiko, tetapi juga bagian dari visi besar menciptakan Indonesia yang lebih kompetitif di kancah internasional. Dengan standar keselamatan yang lebih tinggi, tidak hanya gedung-gedung yang akan lebih aman, tetapi juga masyarakat akan merasa lebih percaya diri terhadap infrastruktur yang mereka gunakan.
“Keselamatan kelistrikan adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya melindungi kehidupan dan aset, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan infrastruktur yang andal dan berdaya saing tinggi,” pungkas Diana.