Indonesia Tancapkan Pengaruh di ASEAN: Fokus pada Kerja Sama Mineral dan Pangan

Dalam suasana yang hangat dan penuh semangat kerja sama, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Lao PDR, Sonexay Siphandone, di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia, pada Senin, 26 Mei 2025. Pertemuan ini tidak hanya menjadi pertemuan antar dua pemimpin negara anggota ASEAN, tapi juga menjadi titik penting yang menandai semangat baru dalam mempererat hubungan bilateral dan menjajaki kerja sama yang lebih luas dan strategis di masa depan.

Presiden Prabowo secara terbuka mengakui bahwa hubungan antara Indonesia dan Laos selama ini telah berjalan dengan baik. Namun, ia tak segan menyoroti bahwa volume perdagangan antara kedua negara masih tergolong rendah. Ini menunjukkan bahwa kemitraan yang baik di atas kertas belum sepenuhnya tercermin dalam sektor ekonomi yang konkret. “Hubungan kita baik, tetapi perdagangan kita masih kecil. Kita perlu mencari cara untuk meningkatkan angka itu,” ujarnya. Pernyataan ini menggarisbawahi urgensi memperkuat sektor ekonomi agar hubungan kedua negara tak hanya bersifat simbolis, tetapi benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat masing-masing.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia untuk menjalin kerja sama yang lebih konkret, terutama di sektor-sektor penting seperti mineral, pertanian, dan pupuk. Langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia siap menjadi mitra yang tidak hanya menawarkan kerja sama politis, tetapi juga menyentuh sektor riil yang berdampak langsung pada ketahanan pangan dan energi—dua isu strategis yang menjadi perhatian global saat ini.

Tak hanya membahas ekonomi, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan keamanan kawasan. Ia menyebut isu-isu serius seperti kejahatan lintas negara, perdagangan narkotika, perdagangan manusia, serta maraknya penipuan dan perjudian daring. Menurutnya, kerja sama dalam bidang ini bukan hanya kebutuhan, tetapi juga tanggung jawab moral kedua negara dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan. “Saya yakin, jika kita bekerja bersama, hasilnya akan sangat bermanfaat bagi kedua negara,” ungkapnya penuh keyakinan.

Pertemuan ini juga menjadi ruang bagi Presiden Prabowo untuk menunjukkan penghargaan dan rasa hormatnya. Ia mengenang kunjungan terakhirnya ke Laos, saat dirinya masih menjabat sebagai Presiden terpilih. Ucapan terima kasih atas sambutan hangat yang diterimanya kala itu disampaikan dengan tulus, menjadi simbol penghargaan personal yang memperkuat hubungan antar pemimpin. Gestur ini penting, karena hubungan antar negara sering kali diperkuat oleh kedekatan antarpemimpin yang dilandasi saling percaya.

Presiden Prabowo pun menyampaikan selamat atas keberhasilan Laos dalam memimpin ASEAN sebelumnya. Ucapan itu disusul dengan komitmen untuk terus mendukung keketuaan Malaysia saat ini. Ini menunjukkan bahwa Indonesia ingin terus menjadi bagian aktif dari upaya memperkuat peran ASEAN sebagai kawasan yang stabil, inklusif, dan sejahtera. Dalam konteks geopolitik yang penuh tantangan seperti sekarang, solidaritas antarnegara ASEAN menjadi kunci utama dalam menjaga eksistensi dan relevansi kawasan.

Suasana pertemuan yang berlangsung akrab dan konstruktif menunjukkan bahwa Indonesia dan Laos tidak hanya berbagi kepentingan, tapi juga berbagi visi. Keduanya memandang ASEAN bukan sekadar forum diplomatik, tetapi rumah bersama yang perlu dijaga agar tetap damai dan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di kawasan. Pertemuan ini menjadi langkah awal dari komitmen jangka panjang menuju hubungan bilateral yang lebih kuat, lebih terbuka, dan lebih strategis.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×