Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggalakkan program bantuan pompanisasi, terutama di lahan persawahan tadah hujan di Jawa Tengah. Awalnya, rencananya akan disalurkan 4.000 unit pompa air, namun jumlahnya meningkat menjadi 10.000 unit.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan apresiasinya terhadap kesatuan dan keseragaman dukungan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan seluruh pihak terlibat dalam program Brigade Alsintan untuk Jawa Tengah. Dalam acara Apel Siaga Brigade Alsintan, dia menekankan bahwa pompanisasi bertujuan untuk mempercepat tanam dan meningkatkan produksi beras nasional.
Dengan fokus di Pulau Jawa, terutama daerah-daerah sentra produksi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, Kementan berharap pompanisasi dapat meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan. Dengan peningkatan produksi beras sebanyak minimal 1,2 juta ton, bahkan mungkin mencapai 1,5 juta ton, diharapkan Indonesia dapat mencapai swasembada beras dalam waktu kurang dari tiga tahun.
Program pompanisasi ini diarahkan untuk meningkatkan indeks pertanaman padi di sawah tadah hujan, termasuk di Jawa Tengah yang memiliki potensi sawah tadah hujan sebesar minimal 267.720 hektare. Dengan memberikan bantuan pompa air, diharapkan lahan sawah tadah hujan yang dapat diairi akan mencapai satu juta hektare pada tahun 2024.
Pompanisasi bukan hanya tentang peningkatan produksi beras, tetapi juga mengenai peningkatan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat. Dengan memperluas penggunaan pompa air di lahan pertanian, diharapkan akan terjadi peningkatan produktivitas dan pendapatan petani, serta kontribusi positif terhadap ekonomi lokal.
Selain itu, kehadiran pompanisasi diharapkan akan mengoptimalkan penggunaan lahan sawah tadah hujan secara keseluruhan, sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat secara luas.