Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo berkolaborasi dalam dialog lintas generasi untuk mengumpulkan aspirasi terkait strategi mencapai Indonesia Emas 2045. Dalam acara “Bincang Lintas Generasi Menuju Indonesia Emas,” Menteri Suharso menekankan pentingnya visi abadi NKRI yang tercermin dalam mukadimah pembukaan UUD 1945. Beliau menyatakan bahwa tanpa visi dan cita-cita negara, pertumbuhan dan perkembangan Indonesia tidak akan mungkin tercapai.
Menpora Dito menyoroti kebutuhan akan masukan dari berbagai kalangan pemuda, baik yang bergerak di bidang politik maupun profesional, untuk mengarahkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Dalam konteks ini, Menpora Dito mencatat bahwa fokus Indonesia saat ini sedang terpecah dengan agenda Pemilu 2024, dan oleh karena itu, kerja yang lebih intens diperlukan untuk memastikan pengembangan anak muda dan keberlanjutannya.
RPJPN 2025-2045 menargetkan pendapatan per kapita Indonesia setara dengan negara maju, yaitu mencapai USD 30.300 pada tahun 2045. Menerima masukan dari para pemuda, Menteri Suharso menyebutkan beberapa strategi yang harus diambil oleh Indonesia, termasuk memastikan keterkaitan antara dunia industri dan dunia pendidikan, transformasi skema jaminan sosial khususnya bagi pekerja informal, perhatian terhadap kesehatan mental, reformasi tata kelola publik, partisipasi aktif pemuda, penekanan pada meritokrasi, dan pengakuan akan pentingnya kebahagiaan.
Menyoroti bahwa penyusunan RPJPN harus didasarkan pada bukti (evidence-based), Menteri Suharso menekankan pentingnya membuat target yang dapat dicapai dan menegaskan bahwa reformasi saja tidak cukup; transformasi juga diperlukan. Dengan demikian, dialog lintas generasi menjadi langkah kunci dalam merumuskan strategi menuju Indonesia Emas 2045 yang berdaya saing dan berkelanjutan.