Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Napan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi fokus Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam mengembangkan kawasan perbatasan Indonesia-Timor Leste. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa PLBN Napan bukan hanya sebagai gerbang masuk, tetapi juga sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan.
“Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk, namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi kawasan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” kata Menteri Basuki.
Tahap I pembangunan, yang mencakup berbagai infrastruktur pendukung seperti bangunan inti, gudang sita, dan kantor anggota TNI dan Polri, telah selesai pada Juni 2022 dengan biaya sekitar Rp106 miliar. Tahap II, yang sedang berlangsung, melibatkan pekerjaan seperti rest area, pagar kawasan, jalan beton, dan signage nama PLBN.
Pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kawasan perbatasan di Provinsi NTT, mengurangi disparitas, dan menjadikan kawasan tersebut lebih berdaya saing. PLBN Napan menjadi strategis dalam konteks pertahanan keamanan sambil membuka peluang pertumbuhan ekonomi baru di wilayah perbatasan. Progres konstruksi pada Tahap II telah mencapai 95% dan ditargetkan selesai pada 30 Januari 2024.
