Indonesia masih memiliki peluang besar dalam mengembangkan industri furnitur, berkat ketersediaan bahan baku dan keahlian para pengrajinnya. Untuk itu, Kementerian Perindustrian sangat aktif mendorong pelaku industri furnitur di dalam negeri, termasuk industri kecil dan menengah (IKM), untuk terus berinovasi agar dapat bersaing di pasar global.
Salah satu langkah yang diambil adalah memfasilitasi partisipasi pelaku IKM furnitur dalam pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) di JIExpo Kemayoran, yang merupakan pameran furnitur terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Pameran ini telah terbukti memberikan dampak positif bagi industri furnitur Indonesia, membantu perkembangannya secara berkelanjutan.
Data menunjukkan bahwa industri furnitur memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PDB industri pengolahan nonmigas dan ekspor. Dengan proyeksi pertumbuhan pasar global furnitur yang terus meningkat, ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk memperluas penetrasi pasar global.
Selama ini, Kementerian Perindustrian telah rutin memberikan pendampingan dan fasilitasi kepada IKM furnitur untuk berpartisipasi dalam pameran IFEX. Pameran ini menjadi platform bagi pelaku industri furnitur untuk memasarkan produk-produk unggulannya.
Pada IFEX 2024, pendampingan yang diberikan termasuk webinar dan kunjungan lapangan oleh coach dari CBI Belanda bersama Business Export Development Organization (BEDO), serta fasilitas booth untuk 11 IKM binaan.
Melalui partisipasi dalam pameran ini, diharapkan pelaku industri furnitur dapat memperluas pasar dan meningkatkan daya saing mereka di pasar global. Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk terus bersinergi dengan para pemangku kepentingan dalam mengembangkan industri furnitur nasional dengan menyusun strategi yang berfokus pada ketersediaan bahan baku, peningkatan SDM, pasar, produktivitas, serta menciptakan iklim usaha yang kondusif dan meningkatkan investasi.
Dengan adanya pameran IFEX yang bergengsi dan terintegrasi dengan rangkaian pameran furniture di kawasan ASEAN dan China, diharapkan dapat memacu pertumbuhan industri furnitur Indonesia kembali ke jalur positif.