Di tengah kerumitan motif batik yang terpahat dengan indah, Kusrini, seorang pembatik berusia hampir enam puluhan, menunjukkan keahliannya dengan gemilang. Meski kerutan di wajahnya menceritakan kisah panjang perjalanan hidup, namun jemari-jemari tangannya tetap lincah menari di atas kain putih, menciptakan karya seni yang memukau.
Dalam upaya melestarikan seni tradisional ini, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus menggalakkan program revitalisasi industri kecil dan menengah (IKM) batik di seluruh Indonesia. Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra di Mojokerto, Jawa Timur, menjadi salah satu contoh yang diharapkan dapat menjadi pusat percontohan bagi perkembangan batik modern.
Tantangan bagi para pembatik tidaklah sedikit. Selain harus bersaing dengan batik impor dan terdampak oleh pandemi COVID-19, mereka juga perlu terus berinovasi dan memperluas pasar. Inisiatif pemerintah dalam memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk mendukung revitalisasi sentra IKM batik adalah langkah yang sangat tepat.
Melalui program ini, para pelaku IKM batik tidak hanya mendapatkan pelatihan dan pendampingan, tetapi juga bantuan dalam pengelolaan bisnis, branding, serta peluang kemitraan dan ekspor. Diharapkan, dengan fasilitas dan bimbingan yang diberikan, mereka dapat meningkatkan kreativitas, produktivitas, dan kapasitasnya dalam menghasilkan batik berkualitas tinggi.
Selaras dengan semangat gerakan nasional “Bangga Buatan Indonesia” dan “Bangga Berwisata Indonesia”, revitalisasi sentra IKM batik ini juga mendukung program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Dengan meningkatnya kapasitas produksi batik di sentra ini, diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar, baik dari sektor pemerintah, swasta, pariwisata, maupun masyarakat umum.
Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra, dengan fasilitas yang ditingkatkan dan manajemen yang lebih profesional, diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi yang berkelanjutan. Kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, pelaku IKM batik, dan pemangku kepentingan lainnya akan menjadi kunci keberhasilan dalam memajukan industri batik di Indonesia, memperkokoh identitas budaya, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.