Kemendikbudristek Dorong Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan

Kurikulum Merdeka bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang memiliki makna dan efektif dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sambil memperkuat akhlak mulia dan mengembangkan kemampuan peserta didik sebagai individu yang berkarakter Pancasila sepanjang hidup mereka.

Menurut Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, implementasi Kurikulum Merdeka akan melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat, untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas bagi anak-anak Indonesia. Ini menjadi penting mengingat adanya tantangan zaman seperti perubahan iklim, literasi finansial, literasi digital, literasi kesehatan, dan pentingnya pemahaman sastra dalam meningkatkan kemampuan literasi murid.

Kurikulum Merdeka merupakan langkah revolusioner dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, Kemendikbudristek telah dan terus mengembangkan dukungan yang diperlukan untuk implementasi Kurikulum Merdeka.

Untuk mendukung guru dalam proses pembelajaran, Kemendikbudristek meluncurkan Platform Merdeka Mengajar (PMM), yang menyediakan berbagai perangkat pembelajaran seperti buku teks, buku bacaan, contoh kurikulum sekolah, modul, dan instrumen penilaian kelas. PMM juga mendukung terbentuknya komunitas belajar di sekolah, baik secara online maupun offline, serta menghubungkan sekolah dengan narasumber praktik terbaik dari sekolah lain.

Program Guru Penggerak (PGP), Sekolah Penggerak (SP), dan SMK Pusat Keunggulan (PK) diluncurkan untuk melatih guru dan kepala sekolah agar dapat berperan sebagai narasumber praktik terbaik Kurikulum Merdeka. Pelatihan yang lebih spesifik juga diselenggarakan, seperti untuk guru informatika, bahasa Inggris, PJOK, PAUD, dan pendidikan inklusi.

Kurikulum Merdeka memungkinkan transformasi pembelajaran di seluruh Indonesia, termasuk daerah terpencil. Untuk mendukung hal ini, Kemendikbudristek meluncurkan Awan Penggerak untuk memfasilitasi akses guru di daerah dengan koneksi internet yang tidak stabil ke PMM secara offline.

Lebih dari itu, Kemendikbudristek telah mendistribusikan lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan ke PAUD dan SD di daerah terpencil, serta memberikan pelatihan kepada guru tentang penggunaan buku tersebut. Program Guru Penggerak juga telah menjangkau ratusan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Dalam menyusun dokumen pembelajaran, guru tidak diwajibkan untuk membuat dokumen yang rumit. Dokumen yang diperlukan hanya kurikulum operasional satuan pendidikan dan rencana pembelajaran, yang bisa disusun secara sederhana sesuai dengan Permendikbudristek No. 16/2022 tentang Standar Proses.

Kemendikbudristek menegaskan bahwa Kurikulum Merdeka menitikberatkan pada pengembangan karakter, fleksibilitas, dan fokus pada muatan esensial. Pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi murid dan karakteristik sekolah, sambil memberikan waktu yang cukup bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang bermakna dan mendalam.

Dengan demikian, implementasi Kurikulum Merdeka diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi seluruh satuan pendidikan di Indonesia untuk menyesuaikan diri hingga tahun ajaran 2026/2027. Para guru juga dapat mengakses berbagai panduan dan modul pembelajaran Kurikulum Merdeka melalui PMM dan laman resmi Kemendikbudristek.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×