Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya aktif memajukan Industri Kecil Menengah (IKM) dengan cara mendorong kemitraan antara IKM dan sektor ekonomi lain, termasuk pasar ritel dan para distributor. Kehadiran pasar ritel yang besar di Indonesia memberikan peluang bagi IKM untuk terlibat dalam rantai pasok yang lebih luas.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa kemitraan antara IKM dan ritel dapat meningkatkan kemandirian IKM dengan memberikan kepastian pasar, transfer teknologi, peningkatan kualitas, manajemen yang lebih baik, peningkatan kapasitas SDM, serta kemudahan akses pembiayaan. Sementara bagi perusahaan ritel, kemitraan dengan IKM membantu memenuhi regulasi pemerintah terkait kewajiban untuk memasukkan UMKM dan produk dalam negeri dalam penjualannya.
Industri pangan dan furnitur dalam negeri memiliki potensi besar, terbukti dengan kontribusinya yang signifikan terhadap nilai PDB industri pengolahan nonmigas. Kekuatan sektor-sektor ini didukung oleh ketersediaan bahan baku yang cukup, tenaga kerja yang memadai, inovasi dan teknologi yang beragam, serta dukungan kebijakan yang melarang ekspor dan impor.
Melalui kegiatan Temu Bisnis antara IKM dengan ritel, Kemenperin bersama HIPPINDO memfasilitasi masuknya produk IKM ke pasar ritel modern. Hal ini tidak hanya memperluas akses pasar bagi IKM, tetapi juga mendorong peningkatan kemampuan dan pengembangan bisnis IKM. Kolaborasi yang baik antara Kemenperin dan HIPPINDO memperlihatkan komitmen bersama untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan mendukung pertumbuhan industri dalam negeri.
Dengan adanya kegiatan temu bisnis ini, IKM dapat berkomunikasi secara langsung dengan ritel dan distributor, serta memperoleh informasi tentang teknologi, peningkatan SDM, manajemen mutu, dan peluang pasar. Selain itu, penandatanganan perjanjian kerja sama antara Ditjen IKMA Kemenperin dengan PT. Marco Indokarya juga menjadi langkah positif untuk meningkatkan akses pasar produk IKM.
Komitmen HIPPINDO dalam mendukung perekonomian nasional juga sangat diapresiasi, terutama dalam mendukung kampanye peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Dengan kemitraan antara IKM dan ritel, rantai pasok dapat berjalan lebih lancar, sementara peritel dapat memberikan masukan kepada IKM mengenai tren pasar dan preferensi konsumen, sehingga IKM dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.