Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong empat Kabupaten di Jawa Tengah untuk mempercepat penanaman padi, sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan El Nino yang panjang yang dapat menyebabkan krisis pangan.
Percepatan penanaman diperlukan karena kondisi air saat ini masih mencukupi untuk masa tanam tahun ini. Kabupaten-kabupaten sentra seperti Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan menjadi fokus dalam percepatan ini.
Sekretaris Jenderal Kementan, Prihasto Setyanto, menyatakan pentingnya keterlibatan langsung pemerintah dalam mendorong percepatan penanaman padi untuk mengantisipasi dampak buruk El Nino. Langkah ini juga melibatkan pemasangan pompa air untuk memenuhi kebutuhan air sawah kering.
Antisipasi yang dilakukan secara besar-besaran ini dianggap tepat karena dapat menjaga produksi pertanian dari potensi kerugian akibat cuaca ekstrem El Nino. Dengan adanya pompa air, petani tidak perlu khawatir akan kekurangan air yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Dari Surabaya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memimpin Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Provinsi Jawa Timur, dengan fokus meningkatkan luas tanam dan produksi pertanian melalui pompanisasi. Pompanisasi dipandang sebagai solusi yang cepat dan efektif dalam mengantisipasi dampak El Nino.
El Nino memiliki dampak signifikan terhadap sektor pertanian, terutama dalam penurunan produksi pangan seperti beras. Oleh karena itu, pompanisasi diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mencapai target produksi pangan nasional.
Argumen tambahan: Melalui upaya percepatan penanaman dan pompanisasi, Kementan menunjukkan komitmen dan responsibilitasnya terhadap kesejahteraan petani dan keamanan pangan nasional. Langkah-langkah ini tidak hanya membantu mengatasi dampak buruk El Nino, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan Indonesia secara keseluruhan.
