Dengan semangat memajukan sektor perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merajut upaya kuat dalam pelaksanaan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) di Tanah Papua. Soft launching ekosistem hasil perikanan zona II PIT koridor Biak-Surabaya menjadi tonggak penting, menghadirkan peluang ekonomi lestari bagi masyarakat lokal.
Berkat pendekatan logistik yang inovatif, rantai pasok hasil perikanan kini semakin mendekat dari pusat produksi ke pusat distribusi ikan. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo, menjelaskan bahwa implementasi PIT berbasis kuota di Zona 2, yang kaya akan sumber daya ikan, tidak hanya menjaga keberlanjutan sumber daya, tetapi juga membuka potensi ekonomi secara berkelanjutan.
Lebih dari sekadar efisiensi waktu, uji coba selama sebulan terakhir membuktikan bahwa pengelolaan logistik yang tepat telah mempersingkat perjalanan kapal penangkapan dari 7-10 hari menjadi hanya 2 hari menuju daerah penangkapan. “Mari bersama-sama membangun ekonomi biru di Tanah Papua melalui PIT berbasis kuota, mengedepankan ekologi untuk kesejahteraan masyarakat berkelanjutan,” ujar Budi.
Dengan 20 kapal yang berhasil meningkatkan produktivitasnya, menghasilkan 50 kontainer ukuran 20 feet atau setara dengan 750 ton tangkapan per bulan, langkah ini menjanjikan manfaat nyata. Direktur Logistik Ditjen PDSPKP, Berny A Subki, berharap pengembangan koridor Biak-Surabaya tidak hanya berkontribusi pada perekonomian daerah, tetapi juga memicu pertumbuhan usaha dan industri sektor kelautan dan perikanan di Indonesia timur.
Model ekosistem yang diterapkan oleh KKP bukan hanya tentang efisiensi logistik, namun juga mendukung penjaminan mutu dan ketertelusuran terhadap produk perikanan. Kolaborasi dengan PT. Pindad International Logistic dalam pengembangan koridor Biak-Surabaya menandai komitmen KKP untuk mewujudkan ekonomi biru yang berkelanjutan. Seiring dengan pengembangan lima koridor logistik ikan nasional lainnya, KKP membawa harapan akan masa depan yang lebih cerah bagi sektor perikanan Indonesia.