Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang menggalakkan program budi daya ikan sistem bioflok di Pondok Pesantren sebagai langkah untuk membangun semangat kewirausahaan dan meningkatkan ketahanan pangan serta pemenuhan gizi bagi para santri.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menjelaskan bahwa program ini sangat menjanjikan dalam memberikan keuntungan dan mendukung ketahanan pangan serta peningkatan gizi di kalangan santri jika dilakukan dengan benar.
Budi daya ikan sistem bioflok di pondok pesantren tersebut terus berkembang, dengan jumlah kolam yang bertambah dua kali lipat dari sebelumnya, menjadi delapan kolam dengan ukuran rata-rata diameter 3 meter.
Menteri Trenggono juga menyampaikan bahwa KKP memiliki LPMUKP untuk meningkatkan kapasitas permodalan UMKM di sektor kelautan dan perikanan, sehingga jika program budi daya ikan sistem bioflok terus berkembang, santri dapat mengajukan pinjaman dari BLU LPMUKP untuk memperluas skala usaha mereka.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu, menekankan bahwa program budi daya ikan sistem bioflok merupakan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas perikanan dan ketahanan pangan berprotein, serta memberikan peluang keterlibatan yang lebih luas bagi masyarakat.
Selain menjadi sumber protein bagi santri, program ini juga diharapkan dapat membantu dalam pembentukan jiwa entrepreneur para santri untuk masa depan mereka setelah meninggalkan pondok pesantren.
KKP akan terus memberikan dukungan teknis melalui UPT Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya (DJPB) untuk memastikan penerapan teknologi bioflok yang tepat dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
Melalui program ini, Pondok Pesantren Al Ishlah diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan usaha budi daya ikan yang berkelanjutan dan memainkan peran penting dalam regenerasi pelaku budidaya dari generasi milenial.
Reza, perwakilan Pondok Pesantren Al Ishlah, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan KKP dalam pengembangan usaha budi daya ikan sistem bioflok di pondok pesantren. Dia juga menegaskan bahwa program ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga memberikan bekal kewirausahaan bagi para santri untuk masa depan mereka.
