Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menggelar bimbingan teknis (bimtek) mata kuliah untuk mahasiswa peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di perguruan tinggi penerima. Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan administrasi dan pembelajaran bagi mahasiswa PMM. Diselenggarakan secara daring selama dua hari, bimtek ini menjadi platform diskusi untuk membahas rekomendasi perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.
Seri pertama bimtek membahas tentang “Desain Mata Kuliah, Metode Pembelajaran, dan Strategi Penilaian”, sementara seri kedua fokus pada “Inovasi Modul Digital dan Teknologi Untuk Meningkatkan Engagement”. Dalam keterangannya, Kepala Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dan Kampus Mengajar, Asri Ardila Putri, menekankan pentingnya bimtek ini sebagai wadah bagi dosen untuk berbagi pengetahuan dan praktik baik dalam mengajar. Dia juga mengajak para peserta bimtek untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman.
Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Gugup Kismono, menyatakan pentingnya bimtek ini dalam merespons dinamika perkembangan pembelajaran di era digital. Dia mendorong para peserta untuk melakukan tata ulang proses pembelajaran dan memanfaatkan teknologi digital secara optimal agar pembelajaran dapat meningkatkan minat dan kegembiraan mahasiswa.
Salah satu pemateri bimtek, Tri Mulyani Sunarharum, menyoroti pentingnya penggunaan modul digital atau Learning Management System (LMS) dalam memaksimalkan pengalaman belajar mahasiswa di era digital ini. Sementara itu, pemateri lainnya, Ngadisih, menekankan pentingnya dosen menjalin ekosistem pembelajaran yang akrab dengan mahasiswa, terutama mengingat karakteristik mahasiswa PMM yang beragam.
Dengan demikian, bimtek ini tidak hanya menjadi forum untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga sebagai upaya untuk memastikan bahwa pembelajaran tetap relevan dan menarik bagi mahasiswa di era digital ini.
