Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), Arif Rahman Hakim, mengajak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menetapkan target kinerja agar terdorong untuk meningkatkan prestasi bisnis mereka. Hal ini disampaikannya saat mengakhiri Diskusi Pengaduan dan Serap Aspirasi Publik Bidang Koperasi dan UMKM tentang Optimalisasi Teknologi Digital bagi UMKM di Banyuwangi.
Arif menekankan pentingnya akses pembiayaan yang memadai bagi UMKM untuk mencapai target kinerja mereka. Pemerintah telah menyediakan opsi pembiayaan yang terjangkau melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan skema pembiayaan lainnya, termasuk dana bergulir dari LPDB KUMKM. Bahkan, telah tersedia skema pembiayaan yang relatif murah melalui holding ultra mikro untuk layanan pembiayaan di sektor mikro.
Selain itu, Kemenkop UKM juga bertekad untuk memberikan pendampingan kepada pelaku usaha dalam memperoleh kemudahan akses legalitas usaha, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal, dan izin PIRT dengan kerja sama lintas sektoral.
Di sisi lain, kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, Roro Nanin Oktaviantie, menyoroti pentingnya kemasan produk bagi UMKM untuk bersaing di pasar. Namun, banyak pelaku UMKM di wilayahnya yang belum memahami pentingnya kemasan yang menarik.
Roro Nanin berharap KemenKopUKM dapat mendukung inisiatif Pemda Banyuwangi dalam mendirikan rumah layanan kemasan. Dengan adanya rumah layanan kemasan, diharapkan pelaku UMKM di Banyuwangi dapat meningkatkan kualitas kemasan produk mereka, sehingga mampu bersaing dengan lebih baik di pasar.
CEO Rumah Besar Kemasan, Nashrullah Hasin, mengonfirmasi bahwa kemasan yang baik sangat berpengaruh terhadap penjualan sebuah produk. Baginya, kualitas produk dan kemasan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam membangun kepercayaan konsumen. Oleh karena itu, penting bagi UMKM untuk memperhatikan desain kemasan produk mereka agar dapat menarik minat konsumen dan meningkatkan daya saing.
