Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus mengintensifkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, dalam menghadapi tantangan pasar kerja dan perubahan teknologi. Adaptasi ini dianggap krusial agar daya saing tenaga kerja Indonesia mampu mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama dalam menghadapi fenomena aging society.
Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, menekankan pentingnya kolaborasi yang erat dengan pemangku kepentingan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pada acara Focus Group Discussion (FGD) antara Kemnaker dan Universitas Gadjah Mada (UGM), Anwar menyatakan bahwa kerja sama dapat memberikan manfaat maksimal dalam mengatasi tantangan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
Anwar menyoroti beberapa isu strategis yang bisa menjadi dasar kerja sama lembaga, seperti penguatan peran Balai Latihan Kerja (BLK) untuk menyiapkan tenaga kerja terampil yang memahami teknologi dan pengetahuan terkini. Perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan masukan strategis terkait dengan perubahan dinamika ketenagakerjaan dalam kebijakan masa depan.
Selain itu, Anwar menekankan pentingnya menjadikan magang sebagai mekanisme untuk mengenalkan generasi muda pada dunia kerja. Dengan magang, mahasiswa dapat memahami lebih dalam mengenai realitas dunia kerja.
Dalam konteks kerja sama potensial antara UGM dan Kemnaker, Anwar menyampaikan harapannya agar dapat terwujud dalam pengembangan dan penguatan BLK, kebijakan ketenagakerjaan, serta program magang untuk mahasiswa dan lulusan baru. Dengan demikian, kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mendukung peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja Indonesia.