Dalam tengah tantangan ekonomi global yang melambat, industri pengolahan nonmigas Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan sebesar 4,69 persen sepanjang tahun 2023. Meskipun angka ini sedikit di bawah target yang ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian, namun pertumbuhan tersebut tetap memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Sebagai salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia, industri pengolahan nonmigas memainkan peran penting dalam menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terlepas dari beberapa subsektor yang mengalami kontraksi pertumbuhan, industri logam dasar, industri barang galian bukan logam, serta sektor komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik, mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan industri secara keseluruhan.
Meskipun tantangan ekonomi global masih terasa, Bank Indonesia optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 akan tetap berada dalam kisaran yang positif, yaitu antara 4,7 persen hingga 5,5 persen. Dukungan dari sektor domestik, seperti pemilu dan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN), diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di tahun mendatang.
Kementerian Perindustrian pun menetapkan target ambisius untuk pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada tahun 2024 sebesar 5,80 persen, menandakan keyakinan pemerintah dalam potensi sektor industri untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional.
Dengan melihat upaya pemerintah dan optimisme dari berbagai lembaga terkait, diharapkan Indonesia akan terus mempertahankan ketahanan ekonominya dan bahkan mampu tumbuh lebih kuat di tengah dinamika ekonomi global yang berubah-ubah.