Generasi Milenial (lahir antara tahun 1981 hingga 1996) dan Generasi Z (kelahiran antara tahun 1997 hingga 2012) di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (Aceh) diundang untuk memajukan usaha rintisan atau startup melalui Markas Startup Digital Aceh.
Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), menyatakan bahwa Markas Startup Digital di Aceh merupakan bagian dari Program Gerakan 1000 Startup yang bertujuan menjadi pusat kreatif digital di provinsi ini.
Selain di Jakarta, Surabaya, dan Banda Aceh yang baru saja diluncurkan, Kementerian Kominfo juga akan mendirikan Markas Startup Digital di berbagai wilayah.
“Tujuan Markas adalah untuk mempercepat transformasi digital dan memanfaatkan teknologi digital sebagai alat pemberdayaan dalam bisnis startup,” katanya.
Nezar menjelaskan bahwa Markas akan menyelenggarakan kelas dan pelatihan untuk mengelola bisnis startup serta memberikan beasiswa melalui Program Digital Talent Scholarship (DTS) bagi para pelaku bisnis yang ingin mendalami pengetahuan digital.
DTS terdiri dari program jangka panjang, jangka pendek, hingga program master, yang mencakup berbagai topik seperti pemasaran digital, kecerdasan buatan, ilmu data, blockchain, dan komputasi awan.
Selain itu, Kementerian Kominfo juga menyelenggarakan Program Digital Leadership Academy (DLA) untuk pimpinan dan Chief Executive Officer (CEO), baik dari sektor swasta maupun publik, guna meningkatkan pemahaman mereka akan teknologi digital dan memberikan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi.
“Pendidikan digital ini penting agar para pemimpin organisasi memiliki wawasan digital yang cukup untuk menghadapi perubahan dan memanfaatkan teknologi secara efektif,” tambah Nezar Patria.
Dalam peluncuran tersebut, Wamenkominfo Nezar Patria didampingi oleh Direktur Ekonomi Digital Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto.