Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya menggalakkan digitalisasi layanan di berbagai sektor transportasi di Indonesia, termasuk darat, laut, dan udara. Langkah ini dianggap penting untuk memberikan kemudahan dan meningkatkan pelayanan bagi masyarakat serta semua pihak yang terlibat.
Menurut Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, digitalisasi dalam sektor transportasi tidak hanya bertujuan untuk efektivitas dan efisiensi pelayanan publik, tetapi juga untuk menjamin transparansi dalam proses layanan. Kemenhub telah menerapkan berbagai layanan berbasis digital di sektor transportasi darat, seperti aplikasi MitraDarat yang memiliki beragam fitur unggulan, termasuk Fleet Management System (FMS) untuk memantau jadwal dan kedatangan bus.
Tidak hanya di sektor darat, Kemenhub juga telah menggulirkan berbagai aplikasi digital di sektor transportasi laut, seperti Inaportnet, yang telah membawa dampak positif dalam peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sejak tahun 2020. Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti Kementerian Keuangan dan Badan Usaha Pelabuhan, turut mendukung kesuksesan digitalisasi ini.
Sementara itu, di sektor transportasi udara, Kemenhub melalui Ditjen Hubud telah meluncurkan aplikasi SIDOPI-GO untuk mempermudah proses registrasi drone dan sertifikasi pilot drone. Digitalisasi juga diterapkan di wilayah Jabodetabek melalui ATCS (Area Traffic Control System) yang dikelola oleh BPTJ untuk mengatur pergerakan arus lalu lintas di jalan nasional.
Adita juga menyebutkan bahwa aplikasi SIMADU dari Inspektorat Jenderal Kemenhub memungkinkan masyarakat untuk melakukan pengaduan, sementara aplikasi SIMARKO digunakan untuk manajemen risiko.
Diharapkan, semua aplikasi yang telah diperkenalkan oleh Kemenhub dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan transportasi dan juga dalam melakukan pengaduan terkait pelayanan tersebut. Upaya digitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan transparansi layanan transportasi secara keseluruhan.
