Indonesia dan Vietnam terus memperkuat kerja sama bilateral, khususnya dalam sektor industri, dengan harapan bahwa kolaborasi ini akan menghasilkan peningkatan investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara. Menteri Perindustrian (Menperin) RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam, Nguyen Hong Dien, telah menyampaikan komitmen ini dalam pertemuan di Hanoi, yang merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo di Vietnam.
Menperin Agus menyatakan bahwa Vietnam adalah salah satu mitra dagang utama bagi Indonesia, dengan nilai perdagangan bilateral mencapai USD 13,3 miliar pada tahun 2022. Selain itu, Indonesia telah menjadi tuan rumah Keketuaan ASEAN dengan tema “Epicentrum of Growth” pada 2023, mencapai kesepakatan, antara lain, pembentukan task force untuk menangani penurunan karbon dan praktik regulasi yang baik.
Dalam upaya untuk meningkatkan kerja sama, Indonesia mengundang Vietnam untuk berkolaborasi dalam ASEAN Industrial Project Based Initiative (AIPBI), yang merupakan inisiatif dari Kementerian Perindustrian RI. Menperindag Vietnam menyambut baik usulan ini dan menegaskan niatnya untuk menjalin kerja sama industri secara bilateral dan meluaskannya ke tingkat ASEAN.
Vietnam juga mengajukan usulan kerja sama di bidang teknologi digital, semikonduktor, dan hilirisasi sumber daya alam (SDA), mengingat kedua negara memiliki SDA yang melimpah. Peningkatan kerja sama ini dapat berkontribusi pada pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Dalam konteks investasi, Indonesia telah menanamkan modal sebesar USD 651,21 juta di Vietnam hingga November 2023, dengan total 120 proyek, menempatkannya sebagai pihak kelima terbesar di antara negara-negara ASEAN yang berinvestasi di Vietnam. Sementara itu, Vietnam juga telah meningkatkan investasinya di sektor industri di Indonesia, mencapai USD 1,5 juta pada 2023.
Menperin Agus menyampaikan potensi kerja sama di berbagai sektor, termasuk pengembangan kendaraan listrik, industri hijau, keamanan pangan, serta penguatan riset dan pengembangan (litbang) dan Sumber Daya Manusia (SDM). Kedua negara diharapkan dapat terus berdiskusi dan memperkuat kerja sama ini.
Indonesia saat ini berada di peringkat 10 besar dalam manufaktur dunia, dengan Vietnam di peringkat 23, menunjukkan potensi besar bagi kedua negara dalam pengembangan sektor industri. Melalui kerja sama ini, diharapkan pertemuan tingkat menteri industri di ASEAN dapat terus dilakukan setiap tahun, membantu mengatasi peluang dan tantangan sektor industri yang semakin terlihat.