Amarulla Octavian, Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menegaskan pentingnya pengembangan teknologi persenjataan sebagai aspek krusial dalam memperkuat keamanan dan pertahanan negara. Dia menyoroti peran BRIN dalam menciptakan inovasi untuk memenuhi kebutuhan sistem pertahanan TNI dan POLRI, menggarisbawahi bahwa riset kemiliteran juga memiliki potensi besar untuk menghasilkan produk yang dapat bermanfaat secara sipil.
Lebih lanjut, Amarulla memaparkan bahwa Indonesia perlu memperhitungkan kemampuan untuk memproduksi alutsista secara mandiri, tanpa selalu mengandalkan impor. Ini tidak hanya menyangkut faktor waktu dan biaya, tetapi juga masalah kemandirian dalam hal keamanan nasional. Dalam konteks ini, kerjasama antara BRIN dan PT. PINDAD (Persero) menjadi penting untuk mengoptimalkan sumber daya dan mempercepat pengembangan teknologi persenjataan yang relevan.
Sigit P Santoso, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT. PINDAD (Persero), menegaskan komitmen perusahaan untuk menyediakan alutsista secara mandiri guna mendukung pertahanan dan keamanan nasional. Dengan fokus pada senjata, munisi, kendaraan khusus, dan sektor lainnya, PT. PINDAD (Persero) telah merancang roadmap yang ambisius untuk mencapai tujuan tersebut.
Kerjasama antara BRIN dan PT. PINDAD (Persero) diharapkan dapat menciptakan sinergi yang produktif dalam menghasilkan teknologi terkini untuk keperluan pertahanan. Dengan fokus pada pengembangan produk seperti Medium Tank “HARIMAU”, keduanya berkomitmen untuk terus berinovasi demi menjaga ketangguhan dan kemandirian industri pertahanan Indonesia.